"Selama bulan Ramadan terjadi peningkatan produksi sampah harian sampai 20 persen. Hari biasa, produksi sampah harian rata-rata 298 meter kubik (M3)," kata Kepala DLH, Kota Bima, Syarif Rustaman kepada detikBali, Jumat, (12/4/2024).
Syarif menuturkan peningkatan volume sampah yang diproduksi lantaran meningkatnya konsumsi warga selama Ramadan. Jenis sampah yang diproduksi terbanyak adalah sampah organik basah.
"Lebih dominan sampah-sampah organik basah, seperti sisa makanan, sayur, buah-buahan dan lain-lain," ujarnya.
Rustaman mengaku peningkatan volume sampah juga meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri (lebaran). Penyebab meningkatnya produksi sampah karena mobilitas warga mudik yang cukup ramai.
"Jelang Lebaran meningkat hingga mencapai 30 persen," ujar Syarif.
Produksi sampah yang cukup banyak terjadi di pasar Lebaran yang berada di sekitar Pantai Amahami. Sampah-sampah tersebut dibersihkan oleh panitia bekerja sama dengan petugas DLH.
"Di pasar Lebaran kebanyakan sampah plastik. Namun langsung dibersihkan sehari setelah Lebaran," pungkas Syarif.
(hsa/hsa)