Tiga Hari Jalan Lumpuh Tertimbun Longsor, 1.700 Warga Terisolir

Manggarai Barat

Tiga Hari Jalan Lumpuh Tertimbun Longsor, 1.700 Warga Terisolir

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 30 Mar 2024 16:30 WIB
Polisi dan warga membersihkan material longsor di ruas jalan yang menghubungkan Haweo-Desa Golo Riwu di Kecamatan Kuwus Barat, Manggarai Barat, NTT.
Polisi dan warga membersihkan material longsor di ruas jalan yang menghubungkan Haweo-Desa Golo Riwu di Kecamatan Kuwus Barat, Manggarai Barat, NTT. (Foto: Istimewa)
Manggarai Barat -

Sebanyak 1.700 warga Desa Golo Riwu, Kecamatan Kuwus Barat, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terisolir akibat ruas jalan tertimbun longsor dalam tiga hari terakhir. Jalan menuju desa itu lumpuh total.

"Per hari ini belum bisa (dilalui kendaraan), kecuali mungkin kalau orang nekat it upun hanya untuk kendaraan roda dua," ungkap Kapolsek Kuwus Ipda Arsilinus Lentar, Sabtu (30/3/2024).

Ruas jalan tertimbun longsor sepanjang 30 meter itu berada di Wae Kea. Ruas jalan itu menghubungkan Hawe, Compang Kules dan Golo Riwu. Longsor tersebut akibat hujan lebat mengguyur daerah tersebut selama sepekan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsilinus mengatakan warga terancam kesulitan mendapatkan bahan pokok dan barang kebutuhan lainnya jika jalan yang putus tertimbun longsor itu tidak segera diatasi. Akses kendaraan ke desa tersebut hanya melewati jalan yang tertimbun longsor tersebut.

"Jika tidak segera diatasi ya kemungkinan besar akan mengalami kesulitan pasokan sembako," ujarnya.

Arsilinus mengatakan warga Desa Golo Riwu sempat tidak bisa mendapat air bersih selama dua hari karena pipa air terputus diterjang material longsor. Kerusakan pipa air itu sudah diperbaiki.

Ia mengatakan anggota Polsek Kuwus bersama pemerintah kecamatan dan warga desa setempat sempat membersihkan material longsor pada Jumat (29/3/2024). Namun material longsor seperti batu dan pohon besar tidak bisa disingkirkan. Butuh alat berat seperti ekskavator untuk menyingkirkan material longsor tersebut.

"Kendalanya karena kesulitan memindahkan atau membersihkan material longsor berupa batu dengan ukuran besar yang tidak bisa dipindahkan secara manual, kecuali dengan alat berat berupa ekskavator atau sejenisnya," jelasnya.

Menurut dia, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat sudah turun ke lokasi untuk identifikasi bencana alam tersebut. Arsilinus belum mengetahui kapan alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor tersebut.




(dpw/dpw)

Hide Ads