.webp)
Rumah Sakit Umum dr Hendrikus Fernandez Larantuka melakukan audit maternal perinatal (AMP) seusai kematian janggal ibu bernama Novianti Uba Sogen dan bayinya di sana. Audit masih berlangsung sejak Selasa (19/3/2024).
"Belum selesai audit maternal perinatal," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka, Paul Lameng, kepada detikBali, Rabu (20/3/2024).
Sejumlah dokter, bidan, dan perawat yang menangani ibu dan bayi yang meninggal juga ikut dipanggil dalam proses audit.. Sayangnya, Paul tak merinci jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang diperiksa dalam audit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paul mengatakan ada pihak yang kompeten dan berwenang untuk menjalankan audit teknis pelayanan kesehatan ibu dan anak ini. Dia mengatakan itu bagian dari aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pelayanan KIA.
"Audit maternal sementara berlangsung sehingga belum disampaikan audit finalnya," imbuhnya.
Sementara itu, dokter Richard dari Puskesmas Lambunga ketika dihubungi detikBali tak banyak berkomentar. Puskesmas Lambunga sebelumnya merujuk Novianti untuk dioperasi di RSUD Larantuka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur Ogie Silimalar juga mengaku masih menunggu hasil audit. "Setelah mereka (rumah sakit) audit baru kami tindak lanjut. Kami masih stayterkaitini," ujar Ogie.
Sebelumnya, Novianti dan bayinya yang ditangani oleh tim medis RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka viral di media sosial (medsos). Ada kejanggalan di balik kematian ibu dan bayi tersebut.
Perempuan dari Desa Muda, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu meninggal pada Sabtu (16/3/2024). Jenazah NS telah dikuburkan pada Minggu (17/3/2024).
(dpw/dpw)
