Seorang ibu asal Desa Titehena, Kecamatan Solor Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Ose Herin, melahirkan di atas kapal kayu. Dia melahirkan di tengah laut saat hendak dibawa ke rumah sakit.
Awalnya Maria dirawat di Puskesmas Ritaebang, Pulau Solor, Selasa (19/3/2024). Dia datang dengan keluhan nyeri di perut atau tanda-tanda akan melahirkan.
"Dia mengalami nyeri perut bagian belakang pada pukul 05.30 Wita," kata bidan puskemas, Ramadiana Yusif, kepada detikBali, Rabu (20/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi saat itu sudah bukaan 10. Namun, bayi dalam kandungan Maria dalam posisi sungsang.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, Maria harus dirujuk ke RSUD Larantuka. Masalahnya, Maria juga mengidap asma dan bayi itu merupakan anak pertama.
"Juga takutnya peralatan di puskesmas tidak lengkap," terang Ramadiana.
Maria Ose Herin pun dirujuk menggunakan kapal kayu Basaraya pukul 9.30 Wita. Namun, di tengah perjalanan ke Larantuka, Maria melahirkan.
"Jadi kami harus selamatkan bayinya. Kami lakukan persalinan secara selama 10 menit," ungkapnya.
Saat itu, penumpang kapal cukup ramai. Tim medis berjumah lima orang yang ikut terpaksa menutupi proses persalinan dengan kain.
Saat keluar, bayi tersebut tak mengeluarkan suara. Para bidan menjadi tegang.
Mereka kemudian cepat-cepat membersihkan bayi itu, mengisap lendirnya agar bayi itu menangis.
Beberapa saat kemudian, tangisan bayi itu pecah. Para bidan pun senang. Bayi itu terlahir selamat dengan berat badan 2,2 kg.
![]() |
"Sangat senang kalau ibu dan bayi sehat. Senangnya itu dibayar pakai uang juga tidak ada nilai harganya," tandasnya.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke RS Larantuka.
Diketahui, jarak desa ke rumah sakit itu memakan waktu sekitar dua jam lewat jalur laut. Mereka berharap agar ada ambulans laut.
(dpw/gsp)