Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Paulus Lameng, mengungkap hasil audit kasus kematian seorang ibu, Novianti Uba Soge (NS), dan anaknya saat proses lahiran. Ia mengatakan Novianti saat itu didiagnosis kehamilan lewat waktu.
Awalnya, Novianti masuk melalui poli kandungan pada Kamis (14/3/2024). Di sana, Novianti didiagnosis kehamilan lewat waktu, jadi bukan pasien emergency yang masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Jadi rujukan dari Puskesmas Lambunga untuk ANC (Antenatal Care) atau pemeriksaan untuk ibu hamil yang menyatakan kehamilan lewat waktu," kata Paul ditemui detikBali di ruang kerjanya, Selasa (19/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Novianti dirawat oleh tim medis untuk dilakukan persalinan. Paul mengatakan Novianti dirawat sesuai usia kehamilan lewat lebih dari 40 minggu.
Paul menegaskan pihaknya akan transparan dan akuntabel terkait kasus kematian ibu dan bayi. Kasus tersebut akan dilaporkan ke sistem yang kemudian hasilnya akan diverifikasi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sebelumnya, pihak keluarga Novianti menuding ada kejanggalan di balik meninggalnya ibu dan bayi tersebut. Novianti meninggal dunia pada Sabtu (16/3/2024). Perempuan asal Kecamatan Kelubagolit, Flores Timur, itu meninggal setelah menjalani proses persalinan di rumah sakit itu.
Awalnya, Novianti dirujuk dari Puskesmas Lambunga ke RSUD Larantukan untuk menjalani operasi caesar. Namun oleh rumah sakit dia dipaksa untuk melahirkan normal.
"Mungkin setelah diperiksa bayi dan ibunya sehat maka diberikan perangsang sampai dua kali untuk melahirkan normal," kata salah seorang keluarga Novianti, Amsir Lamapaha kepada detikBali, Senin (18/3/2024).
Namun, menurut Amsir, proses lahiran itu terkendala. Bayinya susah keluar sehingga tim medis akhirnya melakukan vakum sampai bayi lahir. Bayi itu terlahir dalam kondisi meninggal.
Amsir mengatakan Novianti mengalami pendarahan yang parah sehingga dilarikan ke ruang bedah. Namun belum sempat mendapat penanganan bedah, Novianti sudah meninggal. Jenazah kemudian dipindahkan oleh keluarga.
(nor/hsa)