6 Tahun Bertahan di Antara Puing-puing Gempa Lombok

6 Tahun Bertahan di Antara Puing-puing Gempa Lombok

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 19 Mar 2024 16:19 WIB
Ramni (63) warga Dusun Monggal, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Foto: (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Ramni (63) warga Dusun Monggal, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. (Ahmad Viqi/detikBali)

Denny menyampaikan, adanya program TMMD ke-119 ini menjadi harapan segar bagi masyarakat yang belum tersentuh bantuan RTG. Tentu, Denny melanjutkan, jumlah korban gempa yang diajukan mendapat bantuan ke program BSPS, RTLH, dan TMMD tidak bisa diberikan secara masif.

"Untuk semua program yang ada tetap mengusulkan korban gempa masuk di dalam data usulan. Kalau yang belum kami usulkan untuk RTLH. Dan tentu kan jumlahnya tidak bisa masif. Kami akan selesaikan secara bertahap PR-PR untuk RTG ini," kata Denny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TNI Bahu-membahu Bantu Warga

Dandim 1606/Mataram sekaligus Dansatgas TMMD ke 119, Letkol Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani mengatakan ada 14 rumah yang mendapat bantuan RTLH. Semuanya tersebar di tujuh desa di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Di antaranya, di Desa Bentek, Desa Genggelang, Desa Gondang, Desa Rempek, Desa Sambik Bangkol, Desa Selelos dan Desa Rempek Darussalam.

Menurut Saifudin, 14 warga yang mendapat bantuan RTLH melalui program TMMD di Kecamatan Gangga ini dipastikan rampung pada 20 Maret 2024.

"Jadi bukan hanya bangun RTLH. Kami juga ada pembangunan rabat jalan, jembatan, talud, dan membangun plat deker di Desa Genggelang," kata Saifudin ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (5/3/2024).

Menurut Saifudin, besaran anggaran TMMD ke-119 tahun 2024 ini sebesar Rp 14 miliar. Dalam pengalokasian dan pembangunannya, TNI tetap melibatkan tim konsultan dari Dinas PUPR Lombok Utara.

Saifudin menjelasan satu bangunan RTLH dikerjakan oleh delapan anggota TNI. Seluruh anggota yang berjibaku membantu warga berasal dari personel satgas bentukan Kodim Mataram dibantu dengan anggota dari Korem dari Infantri batalyon 742, TNI AL, Polres Lombok Utara, dan PUPR.

"Jadi ada sasaran nonfisik juga. Seperti penyuluhan narkoba kami minta bantuan dari BNN dan Kejari Mataram, serta Dinas Kesehatan Lombok Utara. Ada juga penyuluhan tertib lalu lintas dari Polres Lombok Utara," bebernya.

Kendala utama membangun rumah warga adalah faktor alam. Cuaca yang tidak bersahabat ini memang cukup merepotkan anggota dalam membangun jembatan di Kecamatan Gangga. "Hambatan lain soal teknis relatif tidak ada. Relatif kecil bisa diatasi," katanya.

Pengajuan warga yang mendapat bantuan pembangunan RTLH sudah didata sejak lama oleh Babinsa di tujuh desa di Kecamatan Gangga. Dari hasil pendataan, ditemukan lebih dari 1.200 rumah warga ditemukan tidak layak huni.

"Ya ada di atas 1.200 butuh rumah tidak layak huni. Jadi ini masih kurang banyak yang bisa kami bantu. Bahkan, yang miris ada warga tinggal di rumah gedek. Temboknya dari anyaman bambu," katanya.

Saifudin mengungkapkan 83 personel yang diterjunkan membantu pembangunan RTLH di tujuh desa di Kecamatan Gangga dipastikan ikut menginap di rumah warga. Seluruh personel ikut membaur dengan masyarakat setempat.

"Dari rancangan awal RTLH ini dibangun tanpa menggunakan keramik. Itu kami pakaikan keramik agar lebih bagus," ucap Saifudin.

Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti, mengungkapkan progres sasaran pembangunan fisik program TTMD ke-119 tahun 2024 yang dilaksanakan di Lombok Utara sudah mencapai 80 persen. Agus memastikan semua pembangunan fisik bisa memberikan kemudahan akses, serta memacu potensi ekonomi di Lombok Utara.

Menurut Agus, program TMMD ini diharapkan memberikan dampak positif dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Gangga Lombok Utara. "

Kami juga berharap ada interaksi sosial antar desa yang positif selama program ini berlangsung," pungkas Agus, Rabu (13/3/2024).


(hsa/gsp)

Hide Ads