Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima menggelar Pasar Ramadan di depan Masjid Raya Al Muwahidin Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana terdapat ratusan pedagang yang menjual aneka takjil menggugah selera untuk menu berbuka puasa.
Pantauan detikBali, Kamis (14/3/2024) sore, Pasar Ramadan yang dipusatkan di depan Masjid Raya Al Muwahidin Kota Bima itu ada beragam makanan dan minuman siap saji yang dijual. Mulai dari es buah, es campur, kue basah, aneka cemilan, lauk-pauk hingga gorengan. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu sampai dengan 10 ribu.
Para pengunjung bisa datang ke lokasi mulai pukul 16.00 Wita atau setelah salat Asar. Pasar ini buka hingga pukul 18.00 Wita atau beberapa menit jelang berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Diskoperindag Kota Bima, Tafsir, mengatakan Pasar Ramadan di Masjid Raya Al Muwahidin bertujuan melayani masyarakat Kota Bima untuk mendapatkan produk makanan dan minuman siap saji selama Ramadan 1445 H/2024 M.
![]() |
"Selain itu juga meningkatkan pendapatan, mendorong pertumbuhan dan pengembangan UMKM. Serta sebagai wahana promosi masjid raya yang menjadi ikon baru di Kota Bima," ujarnya kepada detikBali, Kamis sore.
Tafsir mengungkapkan Pasar Ramadan mulai dibuka sejak Selasa (12/2/2024) lalu dan direncanakan akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Sedangkan jumlah pedagang atau pelaku UMKM yang dilibatkan sebanyak 150 orang.
"Di pasar Ramadan ini ada beragam dan aneka minuman dan makanan yang dijual. Terutama takjil untuk menu berbuka puasa," ujarnya.
Ia menjelaskan selain di depan Masjid Raya Al Muwahidin, Pasar Ramadan di Kota Bima yang menjual aneka takjil berbuka puasa juga ada di beberapa titik. Salah satunya berlokasi di Lapangan Serasuba Kota Bima atau tepatnya di depan Museum ASI Mbojo.
"Pasar Ramadan hanya dipusatkan di depan Masjid Raya Al Muwahidin saja. Tapi ada juga di lokasi lain, yakni di lapangan Serasuba yang diinisiasi sendiri oleh warga sekitar," ujarnya.
Tafsir menambahkan Pemkot Bima ingin para pelaku UMKM yang berjualan di Lapangan Serasuba bisa bergabung dan berjualan takjil di Masjid Raya Al Muwahidin saja. Salah satunya dengan jauh-jauh hari melakukan sosialisasi hingga imbauan.
"Kita ingin takjil hanya dijual di depan masjid raya saja, tapi sepertinya sulit karena pedagang lain punya tempat lainn yang mereka inginkan sendiri," pungkas Tafsir.
(hsa/gsp)