Anomali Pariwisata Labuan Bajo, Banyak Modal tapi Tak Dirasakan Warga Desa

Manggarai Barat

Anomali Pariwisata Labuan Bajo, Banyak Modal tapi Tak Dirasakan Warga Desa

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 08 Mar 2024 15:22 WIB
Saat wisatawan asing dan lokal mengunjungi keindahan Pulau Padar
Foto: Wisatawan di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo. (Rachman Haryanto)
Manggarai Barat -

Perkembangan pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menggeliat. Investasi sektor pariwisata terus mengalir ke Labuan Bajo, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

Namun, perkembangan pesat sektor pariwisata belum signifikan dirasakan oleh masyarakat hingga pedesaan. Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan belum menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

"Potensi lapangan kerja di sektor hulu (seperti) pertanian, peternakan, dan perikanan yang seharusnya mampu menyerap tenaga kerja yang paling banyak, belum didesain dengan baik," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Weng dalam kegiatan Job Fair dan Naker Fest di Watertront City Labuan Bajo. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dari 5 sampai 7 Maret 2024.

Terdapat masalah kemiskinan dan akses kerja masyarakat lokal ke sektor industri formal yang belum memadai di tengah perkembangan pariwisata Labuan Bajo. Kesenjangan sumberdaya manusia (SDM) lokal yang sesuai kebutuhan industri juga masih menjadi persoalan.

Menurut Weng, berbagao masalah itu masih menjadi perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat. "Ke depan Pemda Manggarai Barat berkomitmen memperkuat kapasitas SDM yang berkualitas dan berkarakter," ujar Weng.

Ia mengakui pesatnya perkembangan sektor pariwisata membuat Labuan Bajo menjadi pasar bagi pencari kerja lokal hingga mancanegara. Hal itu terjadi seiring dengan meningkatnya investasi sektor pariwisata di Labuan Bajo. SDM lokal, tegas Weng, harus siap bersaing untuk merebut pasar kerja.

"Pertumbuhan investasi yang semakin meningkat, Labuan Bajo tidak hanya menjadi pusat pasar kerja lokal, tetapi menjadi pasar kerja nasional bahkan mancanegara. Tentu saja ini menjadi kebanggaan kami sebagai pemerintah dan juga masyarakat Manggarai Barat," kata Weng.

Kepala Pusat Pasar Kemenaker Muchamad Yusuf mendorong Pemkab Manggarai Barat membangun fasilitas Job Center bagi calon tenaga kerja. Job Center akan memberikan kemudahan untuk mencari lowongan pekerjaan. Selain itu, juga memudahkan investor dan pihak industri untuk mencari talent.

"Kami mengusulkan satu layanan ketenagakerjaan yang namanya Job Center, mudah-mudahan bisa dibangun di kabupaten ini. Kami siap berkolaborasi dengan pemkab untuk membangun Job Center ini," ujar Yusuf.

Kemenaker tahun ini juga akan mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) vokasi di Kupang untuk mengakomodir kebutuhan di NTT. BLK vokasi di Kupang nantinya berkolaborasi dengan BLK yang ada di Manggarai Barat.

"Kami bisa mengintervensi pelatihan-pelatihan. Harapanya, kolaborasi yang telah berjalan baik ini terus kami kembangkan sehingga yang lulus SMK, politeknik dari Manggarai Barat ini nggak berceceran ke mana-mana, langsung bisa dicarikan tempat, diberikan sertifikasi, dan langsung dicarikan pekerjaan atau berwirausaha," terang Yusuf.




(hsa/gsp)

Hide Ads