Uskup pertama Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Mgr. Maksimus Regus ditahbiskan pada Jumat (1/11/2024).
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin dalam sambutannya mengatakan Mgr Maksi memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial yang menonjol. Namun, dia menegaskan bahwa yang jauh lebih penting adalah kecerdasan rohani.
Di tengah tantangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata superprioritas, kata Antonius, diperlukan kecerdasan rohani tersebut. Keuskupan Labuan Bajo membutuhkan kecerdasan rohani itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keuskupan Labuan Bajo yang sangat dibutuhkan adalah kecerdasan rohani. Di tengah tantangan Labuan Bajo sebagai kota superpremium akan banyak tantangan-tantangan dunia," kata Antonius.
"Tujuannya untuk bisa menjaga kebijaksanaan lokal sebagai kecerdasan lokal budaya dan untuk budaya kultural dibutuhkan kecerdasan rohani," lanjut dia.
Antonius menilai Maksi memiliki kecerdasan spiritual dalam mengembalakan umat di Keuskupan Labuan Bajo. Kecerdasan rohani itu untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan serta meluruskan gerak langkah Keuskupan Labuan Bajo.
"Bunda Theresa berkata tidak semua orang bisa melakukan hal-hal besar tetapi semua orang bisa melakukan sesuatu dengan cinta. Jangan berpikir hal-hal yang besar tapi mulailah dengan hal-hal kecil dengan cinta," tandas Antonius.
Upacara penahbisan Maksi dilaksanakan di Gereja Santu Petrus Labuan Bajo. Sebanyak 43 Uskup seluruh Indonesia, ratusan pastor dan ribuan umat menghadiri tahbisan Uskup Labuan Bajo tersebut.
(dpw/dpw)