Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus sebanyak 11 kali sejak pukul 12.00 sampai 18.00 Wita. Gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mpdl) ini meletus disertai gemuruh lemah dan sedang.
"Teramati 11 kali letusan dengan tinggi 200-400 meter dan warna asap putih dan kelabu," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Fajarudin M Balido, dalam keterangan resminya, Rabu (6/3/2024).
Terdapat 120 embusan dengan amplitudo 18,7-34,4 milimeter (mm) dengan durasi 50-109 detik. Gunung yang berstatus level III siaga ini juga mengalami tremor non harmonik sebanyak lima kali dengan amplitudo 6,7-12,5 mm dengan durasi 136-207 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajaruddin mengimbau kepada warga maupun turis agar tidak memasuki wilayah dengan radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat Desa Lamawolo dan Jontona selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava serta awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung," pintanya.
Selain itu, warga diingatkan untuk selalu mengenakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain guna melindungi mata dan kulit. "Hal itu guna mencegah gangguan pernapasan (ISPA)," terangnya.
Fajaruddin juga mengimbau kepada pemerintah daerah untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.
(nor/nor)