Polisi Ancam Tembak Mati Provokator Bentrok Desa Segala Anyar-Ketara

Lombok Tengah

Polisi Ancam Tembak Mati Provokator Bentrok Desa Segala Anyar-Ketara

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 21 Feb 2024 15:46 WIB
Situasi pengaman aparat saat insiden bentrokan susulan nyaris pecah di Jalan bypass BIL-Mandalika, Selasa (20/2/2024). (Dok Polres Lombok Tengah).
Foto: Situasi pengaman aparat saat insiden bentrokan susulan nyaris pecah di Jalan bypass BIL-Mandalika, Selasa (20/2/2024). (Dok Polres Lombok Tengah).
Lombok Tengah -

Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat mengancam akan menembak mati provokator bentrokan antara warga Desa Segala Anyar versus Ketara di Kecamatan Pujut. Pernyataan itu pun sempat membuat heboh di tengah masyarakat.

"Benar itu saya yang menyampaikan. Kami sudah sampaikan berkali-kali kepada kedua belah pihak tahan diri karena yang kami jaga ini adalah menjaga masyarakat Lombok Tengah," kata Iwan kepada detikBali, Rabu (21/2/2024).

Menurutnya ancaman penembakan kepada pelaku pembuat rusuh di dua desa karena bentrokan tidak kunjung usai sejak Desember 2023 lalu. Hal itu pun membuat pihak kepolisian geram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malu kami sama orang luar. Saya yang orang luar Lombok Tengah sayang sama daerah ini. Nggak mau kami Lombok Tengah kisruh," tegas Iwan.

Dikatakan Iwan, ancaman tindakan terukur itu terpaksa dikeluarkan karena kedua pihak tidak bisa diberikan imbauan atau arahan dari petugas.

"Sudahlah kalau memang gak bisa lagi ditoleransi dengan pernyataan baik-baik, saya sudah sampaikan ke pimpinan dan pimpinan sudah kasih perintah. Siapa yang nyerang, mau dari Ketara atau Segala Anyar, saya nggak peduli. Saya tembak di tempat. Siapa yang nyerang saya tembak mati di tempat," tegas Iwan.

Saat ini pihaknya telah menerjunkan 250 pasukan yang berjaga di antara wilayah perbatasan kedua desa. Bahkan, lanjut Iwan, Satuan Brimob Polda NTB juga telah menambah senjata api (senpi) untuk mengantisipasi adanya bentrokan susulan.

"Senpi kita tambah. Ini kita harus jaga Lombok Tengah karena sudah dua minggu saya tidur di sini. Ini semua serang sana serang ini, yang repot, yang jadi korban masyarakat, apalagi sekarang lagi pemilu," tegas Iwan.

Iwan juga sudah menyampaikan kepada kedua masyarakat baik di Segala Anyar dan Ketara untuk menahan diri. Jika salah satu pihak tidak mengindahkan perintah aparat akan diberikan tindakan terukur.

"Kami sampaikan ke dua desa, siapapun yang nyerang ditembak di tempat. Karena di dalam aspek hukum keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," ujar Iwan.

Saat ini, pihak kepolisian juga akan memburu pelaku penembakan yang menyebabkan Lalu Alwi (46) asal Dusun Bagek Dewa, Desa Ketara, meninggal seusai terkena senapan pada bentrokan susulan pada Rabu sore (7/2/2024).

"Menyelamatkan masyarakat umum itu wajib. Mana ada perang adat. Perang adat tidak menimbulkan korban jiwa. Ini tindakan kriminal. Pelaku penembakan sedang diupayakan, kita lagi bekerja. Tidak ada orang yang bisa bebas dari jeratan hukum," tegas Iwan.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Ketara dan Segala Anyar di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, nyaris bentrok di jalan Bypass BIL-Mandalika, Selasa (20/2/2024). Beruntungnya, aparat kepolisian berhasil menghalau bentrokan antar warga di jalan menuju Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.




(hsa/iws)

Hide Ads