Caleg PSI Serang Tetangga gegara Kalah hingga Belasan TPS Dibakar Warga

Terpopuler Sepekan

Caleg PSI Serang Tetangga gegara Kalah hingga Belasan TPS Dibakar Warga

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 18 Feb 2024 16:37 WIB
Perusakan TPS dan pembakaran logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima, NTB, Rabu (14/2/2024) malam. (istimewa)
Perusakan TPS dan pembakaran logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima, NTB, Rabu (14/2/2024) malam. (istimewa)
Bali -

Ada banyak peristiwa menarik dan menyita perhatian publik yang terjadi di Nusa Tengara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan terakhir. Berikut rangkumannya untuk pembaca setia detikBali.

Salah satu peristiwa menarik ada kaitannya dengan Pemilu 2024 di Lombok Tengah. Seorang caleg dari PSI mengamuk dan memecahkan kaca tetangganya. Musababnya, dia kalah perolehan suara di TPS tempat dia mencoblos.

Selanjutnya, belasan TPS di Bima dirusak warga. Logistik pemilu dan kotak suara dibakar. Proses penghitungan suara di 34 TPS di sana terpaksa dihentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada juga aksi mahasiswa di Mataram yang berunjuk rasa di depan Kantor OJK. Mereka melempar kantor itu dengan sayur busuk. Mereka menilai OJK tidak netral di Pemilu 2024.

Kemudian dari NTT, seorang pria yang diduga kuat merupakan Wakil Ketua DPRD Lembata viral karena berpose telanjang. Foto telanjang pria ini tersebar secara beruntun lewat WhatsApp.

ADVERTISEMENT

Kabar-kabar di atas kami rangkum dalam rubrik 'Nusra Sepekan'. Berikut rangkumannya:

Kantor OJK Dilempari Sayur Busuk

Puluhan mahasiswa menggeruduk kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Mataram, NTB, pada Senin (12/2/2024) siang. Mereka juga melempar sayur busuk dan membawa sejumlah spanduk bertulis kritikan terhadap OJK NTB.

Para mahasiswa menuding OJK NTB tidak netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Aksi demonstrasi tersebut sempat diwarnai kericuhan saat aparat melarang mahasiswa masuk ke kantor OJK NTB.

Massa aksi mempertanyakan pembagian kupon sembako oleh salah satu calon anggota legislatif (caleg) yang mencantumkan logo OJK NTB saat kampanye Pemilu 2024.

Ketua KAMMI NTB Muhammad Amri Akbar menduga seorang caleg DPR RI berkampanye dengan membagikan kupon bantuan sosial (bansos) berlogo OJK. Amri menuding dana bansos tersebut berasal dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) NTB.

"OJK berubah menjadi otoritas politik. Bagi kupon bagi sembako diminta untuk pilih caleg. Hari ini hari tenang (pemilu), tapi kami tidak bisa tenang gara-gara ulah OJK. Kami tidak pernah setuju jika kekuasaan disalahgunakan," kata Amri dalam orasinya.

Menurut Amri, dana FKIJK seharusnya digunakan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat NTB. Ia pun menyoroti NTB menjadi salah satu provinsi dengan kredit macet pinjaman online tertinggi di Indonesia.

"Patut diduga uang-uang yang kita tabung di bank, koperasi, digunakan untuk membiayai kampanye oknum caleg tersebut," ujar dia.

Viral Foto Telanjang Diduga Wakil Ketua DPRD Lembata

Satu foto telanjang diduga Wakil Ketua DPRD Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), FG, beredar di media sosial (medsos) pada Senin (12/2/2024). Foto telanjang tersebut beredar melalui Facebook.

Postingan di Facebook memperlihatkan pria berkumis dan berkacamata bening sedang menyandarkan punggungnya pada tempat tidur. Foto pria itu juga tengah memegang alat vital.

Foto telanjang diduga Wakil Ketua DPRD Lembata yang diunggah di Facebook merupakan hasil tangkapan layar percakapan dari aplikasi perpesanan WhtasApp. Pengirim foto telanjang itu diberi nama 'anjing'.

detikBali mencoba melakukan konfirmasi kepada FG mengenai adanya postingan tersebut. FG tak menjawab telepon detikBali saat dihubungi. Ketua DPRD Lembata Piter Gero juga tak merespons pesan detikBali.

Belasan TPS di Bima Dirusak-Dibakar Warga

Belasan TPS di beberapa desa di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak massa pada Rabu (14/2/2024) malam. Logistik Pemilu 2024 di TPS itu juga ikut dibakar.

"Ya benar, info dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ada 13 TPS yang dirusak dan dibakar," kata Anggota Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Bima, Taufikurrahman, kepada detikBali, Rabu malam.

Camat Parado Hamzah mengungkap kronologi perusakan belasan TPS di wilayahnya bermula saat proses perhitungan suara Pemilu 2024. Tiba-tiba, sekelompok massa yang tidak diketahui asalnya mendatangi satu per satu TPS di empat desa di Kecamatan Parado.

"Yang pertama didatangi, TPS di Desa Wane, kemudian melebar ke TPS di Parado Rato, Kanca, hingga Lere. Kalau (perusakan TPS) Desa Kuta tidak," ucap Hamzah kepada detikBali, Kamis (15/2/2024).

Hamzah menyebut gerombolan orang asing tersebut juga melempar kursi di TPS. Mereka lantas meminta agar dilakukan pemilihan ulang. Karena takut, para petugas dan pengawas TPS berhamburan keluar untuk mengamankan diri.

Sontak, fasilitas dan logistik pemilu yang ada di TPS tersebut dirusak oleh massa. Mereka mengambil surat suara yang sudah dicoblos, bilik, hingga kotak suara dan membakarnya di jalan raya.

Hamzah tidak pernah menyangka hari pencoblosan di belasan TPS tersebut berujung ricuh. Terlebih, sebanyak 34 TPS yang berada di Kecamatan Parado tidak masuk dalam pemetaan wilayah rawan pemilu.

Proses perhitungan surat suara Pemilu 2024 di Kecamatan Parado untuk sementara diberhentikan akibat dari perusakan TPS dan pembakaran logistik pemilu.

"34 TPS di Kecamatan Parado dihentikan sementara proses perhitungan suara," ucap Taufikurrahman.

Taufikurrahman mengungkapkan proses perhitungan surat suara tidak bisa dilanjutkan karena kondisi di wilayah Kecamatan Parado tidak kondusif. Sebab saat perhitungan suara pada Rabu malam, tiba-tiba didatangi rombongan massa yang mengamuk dan langsung merusak TPS di beberapa titik.

Dua pelaku perusakan dan pembakaran juga sudah ditangkap polisi. Mereka diduga merusak hingga membakar TPS dan logistik pemilu seperti surat, bilik, dan kotak suara di Kecamatan Parado.

"Ada dua orang yang diamankan," kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Bima AKP Iwan, Kamis (15/2/2024).

Kedua pelaku diamankan saat kejadian perusakan hingga pembakaran TPS dan logistik pemilu di Kecamatan Parado, Rabu (14/2/2024) malam. Iwan enggan membeberkan identitas atau inisial dua warga yang diamankan.

"Diamankan semalam. Untuk identitas detailnya belum bisa diungkap ke publik," kata Iwan.

Caleg PSI Ngamuk Kalah di TPS Sendiri

Beredar video calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Lalu Zulyadaini dari Dapil 4 Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diduga merusak kaca jendela rumah tetangganya, pada Rabu (14/2/2024) malam. Penyebabnya karena ia tak terima kalah suara di TPS tempat dia mencoblos.

Zulyadani diduga merusak kaca jendela tetangganya karena perolehan suara di TPS dekat rumahnya, Dusun Pedukuhan Kangi, Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, terpaut jauh dengan caleg lain. Dia hanya mendapat 57 suara, sementara caleg dari Partai Golkar memperoleh 97 suara.

Dalam video yang viral di Instagram, seorang ibu-ibu yang diduga menjadi korban mengaku bahwa caleg PSI itu merusak jendela rumahnya karena kesal tidak dicoblos alias kalah suara.

"Sikn ndek tepeleq sikn belah kenceng jendele yaq (Karena tidak dipilih dia pecahkan kaca jendela saya)," kata korban dalam video berdurasi 45 detik itu.

Antara korban dan Zulyadaini juga terekam sempat adu mulut setelah penghitungan suara. Bahkan keduanya saling melontarkan umpatan.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat membenarkan aksi pelemparan batu dilakukan oleh caleg dari Partai PSI di Desa Penujak. Peristiwa itu terjadi setelah penghitungan suara DPRD Lombok Tengah di TPS dekat rumah korban dan Zulyadaini.

"Ya, tapi sudah berdamai. Sudah ada surat perjanjian damainya, sudah mencabut laporannya, sudah mengganti kerugian, dan sebagainya," kata Hidayat, Kamis (15/2/2024).

Hidayat mengatakan Zulyadaini melakukan aksinya karena ia menduga para warga diarahkan mencoblos caleg Partai Golkar.

Zulyadaini buka suara terkait viralnya video pengerusakan kaca jendela tetangga yang diduga dilakukan olehnya. Ia membantah melakukan aksi tersebut.

Zulyadaini mengatakan aksi itu dilakukan oleh tim suksesnya. Aksi perusakan itu dilakukan setelah Zulyadaini menemukan kecurangan.

"Kaca rumah itu dirusak oleh pendukung saya. Bukan saya. Yang punya rumah ini timses salah satu calon DPRD Lombok Tengah. Saya lihat ada kecurangan, saya langsung ambil tindakan, saya tarik, saya balik meja TPS itu," ucap Zulyadaini.

Setelah itu, datang beberapa orang dari timses Zulyadaini. Dia kemudian meminta agar proses penghitungan suara DPRD Kabupaten/Kota dihentikan di TPS itu.

"Jadi orang itu (korban) dapat amukan massa oleh pendukung saya. Kecurangan yang dimaksud itu dia (korban) mengarahkan coblos calon dengan cara dibimbing ke TPS," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads