Anomali Ganjar Kalah dari Prabowo padahal PDIP Unggul di NTT: Pengaruh Jokowi

Kupang

Anomali Ganjar Kalah dari Prabowo padahal PDIP Unggul di NTT: Pengaruh Jokowi

Simon Selly - detikBali
Jumat, 16 Feb 2024 21:16 WIB
KPU menggelar debat keempat Pilpres 2024 yang diikuti tiga calon Wakil Presiden. Tiga cawapres ini mengenakan pakaian alias outfit yang berbeda.
Ganjar-Mahfud. (Foto: Pradita Utama)
Kupang -

Perolehan suara sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md tertinggal jauh dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal NTT diketahui merupakan salah satu kandang banteng tempat PDIP mendulang suara setiap kali pemilu.

Jauh hari sebelum pencoblosan, DPD PDIP NTT memasang target optimistis, Ganjar-Mahfud setidanya mendulang suara 73%. Namun berdasarkan penghitungan suara sementara atau real count KPU hingga Jumat petang, suara Ganjar-Mahfud masih stagnan di angka 31%.

Pengamat Politik Undana Kupang Rudy Rohy mengatakan banyak faktor yang menyebabkan anomali suara Ganjar-Mahfud kalah di NTT, baik versi hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei maupun hasil hitung sementara KPU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, kalau misalnya saat perhitungan akhir nantinya ada selisih yang jauh dari margin error, itu memungkinkan ada konstituen PDIP yang bisa jadi tidak memilih Ganjar-Mahfud," kata Rudy Rohy, Jumat (16/2/2024).

Kedua, konstituen PDIP itu memilih Ganjar-Mahfud tetapi ada banyak suara yang rusak, atau banyak yang tidak ikut memilih di basis-basis PDIP.

ADVERTISEMENT

"Saya rasa suara konstituen PDIP itu tidak memilih Ganjar di NTT," pungkasnya.

Rudy belum berbicara soal hasil real count KPU. Ada kemungkinan suara Ganjar-Mahfud bisa mengejar suara Prabowo-Gibran. Namun suara Prabowo di NTT juga cukup kuat, akhir-akhir ini.

"Untuk Ganjar sendiri di NTT, sangat menggambarkan basis PDI Perjuangan itu disiplin memilih Ganjar-Mahfud. Namun perlu diakui saat ini Prabowo-Gibran sangat berpeluang mendulang," jelasnya.

Dia menilai Prabowo-Gibran bisa mendulang suara di NTT karena faktor Joko Widodo (Jokowi). Tak bisa dipungkiri pengaruh Jokowi di NTT masih sangat kuat.

"Menurut saya, pengaruh Jokowi di masyarakat NTT saat ini masih sangat besar. Gibran diketahui anak dari Presiden Jokowi, dan program dari Jokowi juga akan dilanjutkan oleh paslon nomor 02.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emilia Nomleni enggan berkomentar saat dikonfirmasi soal hasil Pilpres 2024. "Nanti dulu," kata Emilia sembari meninggalkan wartawan di Kupang.

Diketahui, berdasarkan hitungan cepat sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud kalah dari Prabowo-Gibran di NTT. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi juru kunci.

Dilihat detikBali dari situs pemilu2024.kpu.go.id pada pukul 21.55 Wita, Prabowo-Gibran telah mendulang 506.673 suara atau 62,3%, Ganjar-Mahfud 257.114 suara atau 31,61%, dan Anies-Muhaimin 49.485 suara atau 6,08%.

Sementara PDIP unggul dengan perolehan suara 14,19%, disusul Golkar 11,89%, Demokrat 11,34%, NasDem 10,34%, Gerindra 9,83%, PKB 8,96%, PAN 8,59%, PSI 4,67%, dan Perindo 4,03%. Partai lain mendapat suara di bawah 4%.




(dpw/dpw)

Hide Ads