Sebanyak 119 orang yang terjangkit human immunodeficiency virus (HIV) menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ratusan pasien HIV tersebut menjalani pengobatan dengan rawat jalan.
"Yang aktif (on) antiretroviral (ARV) hanya 104 orang. Sedangkan 15 orang tidak rutin berobat, termasuk tujuh orang di antaranya berusia anak-anak," kata Humas RSUD Bima Muhammad Akbar saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (31/1/2024).
Akbar mengungkapkan hampir setiap bulan ditemukan kasus baru. Menurutnya, hal itu seiring dengan semakin gencarnya skrining yang dilakukan oleh puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes), maupun RSUD Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian besar penularan HIV melalui hubungan seksual yang tidak aman," imbuhnya.
Akbar mengatakan sejak 2012 tercatat sebanyak 129 warga Bima terjangkit virus yang merusak sistem kekebalan tubuh itu. Bahkan, 10 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan data pasien yang ditangani oleh RSUD Bima.
Akbar merinci ratusan warga yang terinfeksi HIV itu terdiri dari 85 laki-laki dan 44 perempuan. "(Pasien HIV tersebut) warga Kabupaten Bima semua," pungkasnya.
Untuk diketahui, HIV adalah virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. HIV dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati. Sebab, sistem kekebalan yang sangat lemah membuat tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius.
(iws/iws)