Sejumlah peristiwa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak dibaca oleh pembaca detikBali dalam sepekan terakhir. Di antaranya, kasus mutilasi bayi yang menghebohkan warga Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Seorang perempuan muda berinisial NK (20) tega memotong kepala bayinya sendiri saat baru lahir.
Kemudian, ada pria di Kupang menebas leher tetangganya hingga tewas. Kepada polisi, pelaku yang berinisial ST (51) nekat menghabisi tetangganya karena kesal dicaci-maki.
Selanjutnya, ada dugaan kampanye terselubung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja di Lombok Tengah, NTB. Dalam urusan kerja tersebut, Amran berkali-kali menyebut angka dua yang mengisyaratkan dukungannya untuk Prabowo-Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga berita soal polisi yang ditahan setelah menabrak pemuda bernama Mike Tyson Name di Sabu Raijua, NTT. Mike Tyson meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat. Berikut rangkumannya.
1. Ibu Muda Mutilasi Bayi yang Baru Lahir
LK tega memutilasi bayinya seusai melahirkan di kamar mandi. Perempuan berusia 20 tahun itu memasukkan potongan tubuh bayi tersebut ke kantong plastik hitam. LK lantas membuangnya ke hutan yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya.
Potongan kepala bayi milik LK ditemukan di belakang rumah warga di Desa Nimasi, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (26/1/2024). Kini, polisi sedang mencari sisa-sisa potongan tubuh bayi perempuan tersebut.
"Diduga dimutilasi karena ada bekas luka sayatan rapi pada potongan kepala bayi tersebut," ungkap Kapolsek Miomaffo Timur Ipda Aris Salama, Sabtu (27/1/2024).
Salama mengungkapkan LK nekat menghabisi bayinya tanpa sepengetahuan suaminya berinisial AS. Saat diinterogasi polisi, LK mengaku malu karena kehamilannya dari hasil hubungan gelap dengan pria lain.
"Dia merasa malu sehingga beranikan diri untuk memutilasi lalu membuang bayinya agar tidak diketahui oleh keluarganya," tutur Salama.
LK memutilasi bayi malang itu setelah melahirkan di kamar mandi pada Selasa (23/1/2024). LK menarik keluar kepala bayinya saat melahirkan dan mengambil pisau cutter untuk memotong ari-ari dan tali pusar. Ia lalu menyumbat mulut bayi tersebut dengan tangan dan kantong plastik hitam agar tidak menangis saat dilahirkan.
"Saat itu, LK merasakan sakit pada bagian perutnya sehingga dia masuk ke dalam kamar untuk melahirkan tanpa bantuan keluarganya," jelas Salama.
Setelah itu, LK memasukkan bayi ke dalam kantong plastik. Ia lantas mengambil air yang sudah dicampurkan deterjen untuk membersihkan sisa darah di lantai.
Keesokan harinya, LK membuang potongan tubuh bayi itu ke hutan yang tak jauh dari rumahnya. "Dia mengaku saat itu bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sehingga kami masih menyelidiki kebenarannya," imbuh Salama.
Salama mengungkapkan potongan kepala bayi LK pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Rosa Delima Foni pada Jumat (26/1/2024). Rosa adalah sepupu LK.
Ketika itu, Rosa membuka pintu bagian belakang rumahnya. Bau busuk pun menguar ketika pintu rumah belakang rumah tersebut dibuka. Betapa kagetnya perempuan berusia 37 tahun itu ketika mendapati kepala bayi tanpa badan tergeletak tepat di depan pintu dapur.
Panik, Rosa lantas mengabarkan penemuan kepala bayi itu kepada tetangganya. Warga pun berbondong-bondong berdatangan untuk memastikan potongan kepala bayi tersebut.
"Setelah warga mengeceknya, ternyata benar itu adalah kepala bayi manusia tanpa badan. Kemudian mereka berinisiatif untuk menguburkan kepala bayi tersebut di belakang rumahnya karena sudah mengeluarkan bau busuk," imbuh Salama.
Warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Miomaffo Timur. Salama menegaskan polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi-saksi.
Tak perlu waktu lama bagi polisi untuk menangkap LK. Kini, LK masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, TTU.
"Saat kami mau titipkan ke Rutan Polres TTU, yang bersangkutan masih sakit sehingga kami langsung bawa ke RSUD Kefamenanu untuk dirawat," kata Salama.
Salama menuturkan penyidik masih akan menggali keterangan LK. Sebab, LK memberikan penjelasan yang dinilai berbelit-belit. "Tetapi kami sudah amankan sejumlah barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi," imbuhnya.
Salama menyebut keterlibatan LK diperkuat oleh keterangan dari salah satu bidan desa setempat bernama Matilda Bahan (29). Menurutnya, Matilda sempat hendak memeriksa kandungan LK pada Senin (15/1/2024).
Namun, sejumlah alat yang digunakan Matilda untuk memeriksa kondisi kehamilan LK ternyata tidak berfungsi. LK pun disarankan melakukan tes ultrasonografi atau USG di salah satu klinik terdekat.
"Tetapi saat itu dia (LK) menolak dengan alasan tidak ada yang menjaga anaknya yang masih kecil. Jadi, setiap kali berurusan dengan Ibu Matilda, ia selalu banyak alasan," kata Salama.
2. Pria Tebas Leher Tetangga hingga Tewas
Seorang pria berinisial ST (51), asal Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat membacok tetangganya hingga tewas pada Kamis (25/1/2024). ST diduga tersinggung karena dicaci maki oleh korban berinisial NO (50).
"Diduga pelaku membacok korban itu karena tersinggung saat dicaci maki oleh korban," ungkap Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata dalam siaran pers, Jumat (26/1/2024).
Wirata menjelaskan kejadian itu berawal pada pukul 18.00 Wita. Saat itu ST dan NO duduk bersama dengan salah satu tetangganya, Dorkas Taimenas, di tempat kejadian perkara (TKP).
Pada pukul 21.00 Wita, ST dan NO masih asyik bercerita di ruang tamu. Sedangkan Dorkas langsung masuk ke kamar untuk tidur. Berselang satu jam kemudian, ST pun pamit pulang. Saat dia pergi, NO berteriak dan mencaci makinya.
Karena naik pitam, ST lalu mendekati NO dan langsung membacoknya menggunakan parang yang dibawanya. NO dibacok di bagian leher belakang sebanyak satu kali.
Saat itu juga, NO langsung tewas dalam posisi duduk di atas kursi plastik. "Kondisi korban sangat tragis dan banyak mengeluarkan darah," tutur Wirata.
Saat ini, jenazah NO sudah dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang. Sedangkan ST sudah diamankan di ruang tahanan Polres Kupang.
3. Kode Angka 2 Mentan di NTB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tak mau banyak bicara soal penyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden dan menteri boleh ikut kampanye dan memihak di pemilu. Pun begitu, Amran berulang kali menyebut angka dua.
Kode angka 2 itu dilemparkan Amran saat kunjungan kerja di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kode-kode yang dilemparkan Amran itu bahkan bisa mencapai puluhan kali.
Pertama, saat Amran memimpin gerakan tanam padi di Desa Batujai, Lombok Tengah. Kedua, saat Mentan memberikan penyuluhan pertanian yang dihadiri ribuan orang di Kantor Bupati Lombok Tengah pada Kamis (25/1/2024).
Awalnya, Amran menceritakan kondisi dunia yang tengah berhadapan dengan kemarau panjang atau El Nino. "Kita dapat El Nino, yang teritnggi. Ini terjadi penanaman mundur, dua bulan, ingat dua bulan, jangan goyah ini dua, dua bulan mundur," ujarnya.
Kondisi tersebut, Amran mengatakan, membuat Indonesia harus mengimpor bahan pangan. Padahal, saat itu, dia melanjutkan, ada 22 negara yang menyetop ekspor pangan. Pernyataan Amran itu disampaikan sembari jarinya mengisyaratkan angka dua.
Puluhan kali Amran memberi penekanan terhadap angka dua. Saat Amran memanggil petani untuk menyampaikan persoalannya, dia juga meminta dua orang untuk maju.
"Dua orang maju karena saya buru-buru, karena saya harus ke Sumbawa. Dua saja. Siapkan dua pertanyaan setiap orang, dua saja," ujar Amran.
Hal yang sama terjadi saat Amran memberi penyuluhan pertanian di Kantor Bupati Lombok Tengah. Berkali-kali dia memberi kode pada angka 2.
Amran juga buka suara perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden dan jajaran menteri boleh berkampanye dan memihak di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Amran mengeklaim dirinya fokus bekerja saja sebagai menteri pertanian.
"Tanggapan saya, bagaimana kita bisa swasembada dan eskpor kembali," kata Amran.
Menurut Amran, jika dirinya seorang ketua umum partai, dia akan ikut menjelaskan ihwal pernyataan Jokowi tersebut. "Kalau saya ketua partai, boleh tanya. Tagih saya, tagih statement (pernyataan) saya," ungkapnya.
4. Polisi Penabrak Mike Tyson Ditahan
Polisi yang menabrak seorang pria bernama Mike Tyson Name (22) di Jalan Raya Trans Seba, Sabu Raijua, NTT, sudah ditahan. Adapun, Mike Tyson meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit seusai kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tersebut.
"Dari awal kejadian langsung dilakukan penahanan sampai saat ini," ujar Kapolres Sabu Raijua AKBP Paulus Natonis kepada detikBali, Kamis (25/1/2024).
Polisi yang menabrak Mike Tyson itu bernama Bripka Darius Gasa (39). Dia adalah anggota Polres Sabu Raijua.
Paulus menjelaskan status hukum Darius masih menunggu hasil pemeriksaan salah seorang saksi yang dimintai keterangan. Rencananya, dilakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka.
"Besok pagi kasusnya digelar untuk penetapan tersangka," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mike Tyson menemui ajal di RSUD Menia, Sabu Raijua, Minggu (21/1/2024), setelah dirawat selama lima hari. Kecelakaan yang dialaminya terjadi pada Selasa (16/5/2023).
(hsa/dpw)