Penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Terganggu Kabut Haze

Penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Terganggu Kabut Haze

Rafiin Uki - detikBali
Jumat, 05 Jan 2024 07:58 WIB
kabut asap palembang
Ilustrasi kabut (Foto: M Iqbal)
Bima - Wilayah Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), diselimuti kabut Haze pagi ini. Fenomena itu membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) menjadi terganggu.

"Fenomena kabut yang terjadi di wilayah Bima dan Dompu saat ini merupakan udara kabur (Haze)," kata Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Andini Ganiswari, saat dikonfirmasi detikBali, Jumat pagi (5/1/2024).

Andini menjelaskan Haze merupakan fenomena kekaburan udara yang disebabkan oleh partikel-partikel kering di udara. Fenomena ini terjadi karena suhu panas di suatu daerah melebihi suhu normalnya. Kabut Haze menyebabkan jarak pandang (visibility) berkurang.

"Kabut ini dapat mengganggu aktivitas penerbangan maupun pelayaran karena menyebabkan jarak pandang berkurang," jelasnya.

Menurut Andini, kabut Haze dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam tergantung kondisi atmosfer wilayah itu. Biasanya, kabut tersebut akan menghilang saat sinar matahari intensif menembus kabut.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara SMS Bima, Fitra Jaya, mengatakan penerbangan di bandara tersebut masih menunggu cuaca membaik. Hingga Jumat pagi ini, belum ada satu pun pesawat yang take off (lepas landas) maupun landing (pendaratan) di Bandara Bima.

"Belum ada pesawat yang take off maupun landing," kata Fitra.

Fitra mengatakan sempat pula ada pembatalan penerbangan dari Lombok dan Denpasar karena cuaca buruk pada Kamis sore (4/1/2024). Namun, dia menyebut informasi terkait pembatalan itu merupakan ranah maskapai bersangkutan.

"Untuk bandara, kami siap melaksanakan pelayanan penerbangan. Runway aman untuk didarati, terminal aman, dan petugas bandara selalu siap," pungkasnya.


(iws/iws)

Hide Ads