Erupsi Gunung Lewotobi: Penerbangan di NTT Terganggu-Ribuan Warga Mengungsi

Round Up

Erupsi Gunung Lewotobi: Penerbangan di NTT Terganggu-Ribuan Warga Mengungsi

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 04 Jan 2024 09:19 WIB
Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT.
Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT. (Foto: Istimewa)
Flores Timur -

Peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari level II waspada menjadi siaga atau level III berdampak terhadap sejumlah sektor. Selain ribuan warga mengungsi, aktivitas penerbangan dari maupun menuju sejumlah bandara di NTT terganggu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur juga telah menetapkan status siaga darurat bencana alam imbas erupsi Gunung Lewotobi. Penetapan status tersebut dilakukan demi penanganan cepat, tepat, dan terpadu sesuai standar prosedur penanganan pada masa keadaan darurat bencana.

"Status siaga bencana selama 14 hari terhitung sejak 1 Januari 2024 sampai 14 Januari 2024," demikian isi surat yang ditandatangani Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi yang diterima detikBali, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doris mengatakan status siaga darurat bencana tersebut bisa saja diperpanjang jika aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meningkat dan memerlukan penanganan lebih lanjut. Menurutnya, Pemkab Flores Timur telah menyiapkan dana terkait penanganan kebencanaan akibat gunung meletus tersebut.

"Segala biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2024 atau sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat," pungkasnya.

ADVERTISEMENT
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT)Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) Foto: dok. Antara Foto

Bandara Ende Ditutup Sementara

Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, NTT, ditutup sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu. Tiga rute penerbangan dibatalkan lantaran sebaran abu vulkanik sudah mengarah ke bandara tersebut. Antara lain Ende-Kupang-Ende, Labuan Bajo-Ende-Kupang, dan Sabu-Ende-Sabu.

"Bandara Aroeboesman Ende ditutup. Kami lihat hasil pengamatan BMKG, di atas Ende sudah penuh dengan abu vulkanik," kata Kepala Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono, Rabu sore.

Indra menuturkan pada Selasa sore belum ada abu yang turun di area Bandara Aroeboesman Ende. Sehingga, aktivitas penerbangan di bandara sebenarnya diperbolehkan beroperasi. Namun, sejumlah maskapai penerbangan membatalkan.

"Memang sudah diarahkan buka kembali. Tapi dari pihak maskapai di-cancel dulu. Alasannya, pesawat tidak bisa terbang karena melewati abu vulkanik bisa meledak, sehingga tidak bisa terbang," beber Indra.

Bandara Frans Seda Maumere Tutup 3 Rute Penerbangan

Aktivitas penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere juga terganggu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Tiga rute penerbangan di bandara tersebut ditutup pada Rabu. Yakni rute Ujung Pandang, Kupang, dan Labuan Bajo.

"Tutup sementara untuk jangka waktu yang belum ditentukan," ujar Kepala Kantor UPBU Kelas II Frans Seda Maumere Partahian Panjaitan.

Partahian mengimbau calon penumpang agar tetap melakukan konfirmasi kepada maskapai. Menurutnya, penutupan ketiga rute tersebut sudah berdasarkan hasil pengamatan arah sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi yang dilakukan oleh BMKG.

"Penutupan untuk rute Ujung Pandang, Kupang, dan Labuan Bajo hari ini. Hal itu sesuai pedoman rilis dari BMKG," imbuhnya.

Sebelumnya, abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau mengarah ke barat hingga di Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat pada Selasa (2/3/2024). Abu vulkanik tersebut masih bergerak di udara kawasan bandara.

Sejumlah warga mengungsi ke Kantor Camat Wulanggitang, Flores Timur, NTT, setelah Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus siaga, Senin (1/1/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)Sejumlah warga mengungsi ke Kantor Camat Wulanggitang, Flores Timur, NTT, setelah Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus siaga, Senin (1/1/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)

Ribuan Warga Mengungsi

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki naik dari level II atau waspada menjadi siaga atau level III sejak Senin (1/1/2024). Ribuan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, mengungsi. Beberapa pengungsi mulai khawatir lantaran harus meninggalkan hewan ternak mereka.

Salah seorang pengungsi, Bernardus Bala Kwuta, mengungkapkan masalah yang dihadapi di pengungsian. Dia mengkhawatirkan kebun, kambing, babi, dan ayam miliknya yang ditinggalkan.

"Daun-daun sudah kena abu. Mereka makan rumput campur abu saja. Kalau babi saya kasih makan beras sisa dari sini, atau masak nasi di rumah," ujar Bernardus.

Pantauan detikBali saat ke Hokeng, sebuah lembah subur di bawah kaki Gunung Lewotobi Laki-laki, abu vulkanik sangat mengganggu. Abu bertebaran hingga membuat mata perih dan jarak pandang saat melintasi Jalan Trans Larantuka-Maumere terbatas.

Sementara di pengungsian, anak-anak SD hingga SMP memilih menghabiskan waktu untuk bermain di depan teras sekolah. Mereka juga harus berbagi kasur dengan pengungsi lainnya. "Belum ada terpal kaka," kata mereka serempak.

Sejauh ini, total ada 2.257 pengungsi yang menyebar di sembilan lokasi. Berikut rinciannya.

  • Desa Konga: 315 orang.
  • Desa Pululera: 205 orang.
  • SDK Kemiri: 134 orang.
  • SMP I Wulanggitang: 718 orang.
  • CU Remaja Hokeng: 62 orang.
  • Polsek Wulanggitang: 48 orang.
  • Koramil Boru: 23 orang.
  • Rumah warga di Desa Boru: 316 orang.
  • Desa Hewa: 436 orang.



(iws/gsp)

Hide Ads