Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan 13 kali gempa letusan hingga 4 gempa tektonik, Kamis (20/3/2025). Erupsi terekam di beberapa stasiun gunung api di Flores bahkan bunyi letusan terdengar hingga Larantuka dan Maumere, Kabupaten Sikka.
"Erupsi ini terekam di beberapa stasiun gunung api di Flores," ujar Kepala Badan Geologi, Menteri Sumber Daya dan Mineral, Muhammad Wafidm dalam siaran pers, Jumat (21/3/2025).
Wafid mengatakan gunung api strato yang masih aktif ini memuntahkan kolom abu 1.000-8.000 meter dari puncak dengan letusan berwarna kelabu hingga hitam berdasarkan pantauan pada 20-21 Maret 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat ada 13 kali gempa letusan, 92 kali gempa hembusan, 4 kali gempa harmonik, 8 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 205 kali gempa vulkanik dalam, 10 kali gempa tektonik lokal, dan 4 kali gempa tektonik jauh.
Wafid menyebut terdapat sinar api di puncak setelah erupsi menunjukkan bahwa material pijar berada di kedalaman yang dangkal. Asap embusan di sekitar puncak pada sisi barat laut membentuk seperti rekahan cenderung tipis-tebal. Sedangkan, pada tembusan solfatara sisi timur laut dan barat daya terlihat tipis.
Gempa letusan, lanjut Wafid, masih terekam. Hal ini mengindikasikan masih adanya suplai magma yang dapat berpotensi menjadi erupsi.
Gempa tektonik lokal yang terekam mempunyai hiposenter di sekitar Gunung Ile Muda, yang kemungkinan mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam yang lokasinya masih jauh dari tubuh Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Gempa tektonik lokal dan tektonik jauh di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki berpengaruh pada aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sehingga perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan tiba-tiba jumlah kedua jenis gempa tektonik ini," imbuhnya.
Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer (km) dan 8 km dari sektoral Barat Daya-Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. "Terutama di Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawokote," tandasnya.
(nor/nor)