Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat sepanjang 2023 terjadi 241 bencana. Akibatnya, 25.556 penduduk terdampak dan tujuh di antaranya meninggal dunia.
"Terhitung dari 1 Januari sampai 31 Desember 2023, ada 241 bencana alam dan non-alam yang terjadi," kata Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyrah kepada detikBali, Selasa (2/12/2023).
Isyrah merinci 241 jenis bencana yang terjadi. Antara lain, banjir sebanyak 91 kali, angin puting beliung (17), tanah longsor (12), bencana geologi atau pergeseran tanah (2), gempa bumi (1), kekeringan (59), kebakaran (48), dan pohon tumbang (11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai data, yang paling dominan atau yang kerap terjadi, bencana banjir, kekeringan, dan kebakaran rumah warga," papar Isyrah.
Isyrah menjelaskan bencana tersebut mengakibatkan 183 rumah penduduk rusak. Rinciannya, rumah rusak berat 95 unit, rusak sedang (27), dan rusak ringan (61). Sedangkan, infrastruktur yang rusak terdiri dari rusak berat 16, rusak ringan (10), dan rusak ringan (6).
"Bencana yang terjadi juga berdampak bagi lahan pertanian dan tambak warga seluas, 143,4 hektare," katanya Isyrah.
Isyrah menambahkan Kabupaten Bima telah memasuki musim hujan. Masyarakat perlu mewaspadai terjadinya potensi angin kencang dan cuaca ekstrem yang terjadi tiba-tiba sehingga bisa menganggu kegiatan sehari-hari.
(gsp/iws)