Politikus senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini buka suara perihal survei elektabilitas capres-cawapres versi Litbang Kompas. Dia meyakini, Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran yang mempertemukan pasangan Anies-Muhaimin dengan Prabowo-Gibran.
Dalam survei Litbang Kompas, elektabilitas Anies-Muhaimin menyalip Ganjar-Mahfud Md. Eks menteri era SBY-Boediono itu mengaku, sedari awal survei Anies-Muhaimin memang memiliki kecenderungan berada di atas Ganjar-Mahfud.
Potret survei yang dikeluarkan Litbang Kompas itu juga menurutnya mengonfirmasi bahwa Pilpres 2024 bakal berlangsung dua putaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melihat survei Litbang Kompas hampir dapat dipastikan Pilpres 2024 dua putaran. Ndak ada yang bisa melampaui 50 persen," kata Helmy Faishal saat ditemui di Mataram, Senin malam (11/12/2023).
Secara eksplisit, mantan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu beranggapan bahwa Anies-Cak Imin akan berhadap-hadapan dengan Prabowo-Gibran di putaran kedua. Ia melihat, Anies-Muhaimin vis a vis Prabowo-Gibran pada putaran kedua sudah di depan mata.
Jika berhadapan dengan Prabowo-Gibran, Helmy mengaku Anies-Muhaimin berposisi sebagai kuda hitam. Dan nantinya, dinamika politik akan membuka peluang semakin besar bagi pasangan AMIN untuk menang.
"Melihat tren posisi Prabowo-Gibran stagnan di angka 40-an persen, Ganjar-Mahfud cenderung turun dan ada angin segar di mana Anies-Muhaimin trennya meningkat. Maka dalam bayangan kami, ya jika masuk putaran kedua pasangan ini, posisi Anies-Muhaimin adalah posisi kuda hitam dan punya peluang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden," bebernya.
Dia melihat hitung-hitungan Anies-Muhaimin bisa memenangi pilpres 2024 sangat nyata. Anies, kata Helmy, menguasai sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sementara Cak Imin, bisa mengamankan suara di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
"Dengan modal basis dukungan politik Anies menguasai di Banten, DKI, Jabar dan Cak Imim dengan PKB-nya bisa menopang Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Basis luar Jawa seperti Sumatera dan NTB ini juga akan menjadi penyumbang suara AMIN," ulasnya.
Dalam masa kampanye ini, pasangan AMIN bisa lebih kuat menyampaikan narasi perubahan. Sebab dirinya meyakini, narasi perubahan itu amat ditunggu oleh masyarakat.
"Isu perubahan bahwa memang masyarakat banyak sekali masalah yang dihadapi. Soal daya beli yang menurun, akses kesehatan, pendidikan masih terjadi ketimpangan yang cukup besar. Ini saya kira menjadi harapan. Saya kira AMIN menawarkan sesuatu yang menjadi impian banyak orang," bebernya.
Sebelumnya, Litbang Kompas kembali merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Menurut hasil survei tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 39,3% suara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 15,3%.
Hasil survei tersebut juga memperlihatkan peta kekuatan masing-masing calon di kawasan Bali dan Nusa Tenggara (Nusra). Menurut hasil survei Litbang Kompas pada Desember 2023, elektabilitas Prabowo juga unggul 57% di Bali-Nusra. Sedangkan, elektabilitas Anies hanya 6 % dan Ganjar 27,7%.
(dpw/dpw)