Polda NTT Periksa 5 Orang dari Ormas Garuda soal Pemukulan Mahasiswa Papua

Kota Kupang

Polda NTT Periksa 5 Orang dari Ormas Garuda soal Pemukulan Mahasiswa Papua

Ambrosius Ardin, Yufeng Bria - detikBali
Senin, 04 Des 2023 14:30 WIB
Polda NTT menyiagakan anjing pelacak dan penjinak bom di sejumlah titik untuk mengawal KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
Polda NTT menyiagakan anjing pelacak dan penjinak bom di sejumlah titik untuk mengawal KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023. Foto: Yufengki Bria/detikBali
Kota Kupang -

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisan Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa lima orang dari organisasi masyarakat (Ormas) Garuda pada Sabtu (2/12/2023). Pemeriksaan itu terkait pemukulan mahasiswa Papua saat berunjuk rasa di Jalan Piet A Tallo, Kota Kupang, NTT, Jumat lalu (1/12/2023).

"Lima orang dari Ormas Garuda sudah diinterogasi," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy kepada detikBali di ruang kerjanya, Senin (5/12/2023).

Ariasandy menuturkan pemeriksaan saksi, baik dari Ormas Garuda maupun mahasiswa asal Papua, akan dilanjutkan pada Rabu besok (6/12/2023). "Siapa saja yang ada di lokasi kejadian akan kami ambil keterangan," ungkapnya.

Polisi, Ariasandy melanjutkan, juga akan mengumpulkan semua video dan saksi agar kasus itu bisa terungkap. Polda NTT akan menindak tegas pelaku dugaan kekerasan kepada mahasiswa Papua tersebut.

Ariasandy meminta masyarakat tidak terprovokasi dan menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada polisi. "Kami minta masyarakat agar tenangkan diri," ungkapnya.

Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma kecewa dengan kekerasan yang dilakukan Ormas Garuda dan Garda Flobamora terhadap mahasiswa Papua saat berunjuk rasa di Kupang. "Saya menyesalkan terjadinya tindak kekerasan tersebut," katanya di Labuan Bajo, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johni berharap tidak ada provokasi terkait kekerasan Ormas Garuda dan Garda Flobamora tersebut. "Saya berharap tidak memprovokasi, baik yang ada di NTT maupun yang ada di Papua," ujarnya.

Ormas Garuda dan Garda Flobamora belum memberikan penjelasan terkait dugaan pemukulan mahasiswa Papua tersebut.




(gsp/hsa)

Hide Ads