Kala Ganjar Mulai Serang Jokowi-Pembelaan TPN soal Elektabilitas yang Stagnan

Round Up

Kala Ganjar Mulai Serang Jokowi-Pembelaan TPN soal Elektabilitas yang Stagnan

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 22 Nov 2023 08:47 WIB
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud yang juga mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat ditemui di Kantor DPW Perindo NTB, Selasa (21/11/2023).
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud yang juga mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat ditemui di Kantor DPW Perindo NTB, Selasa (21/11/2023). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Perpolitikan di Tanah Air semakin riuh menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo misalnya, mulai terang-terangan menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baru-baru ini, Ganjar memberikan rapor merah terhadap penegakan hukum hingga HAM di era kepemimpinan Jokowi. Bekas Gubernur Jawa Tengah itu memberi nilai 5 dari skala 10 seusai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres.

Di sisi lain, sejumlah hasil survei menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud stagnan. Bahkan, duet yang diusung PDI Perjuangan untuk Pilpres 2024 itu masih kalah dari Prabowo-Gibran serta mulai didekati Anies-Cak Imin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana pembelaan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terkait dinamika tersebut?

TPN Bantah Ganjar Serang Jokowi

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, membantah penilaian Ganjar yang memberikan rapor merah terhadap penegakan hukum di Indonesia dalam rangka menyerang Presiden Jokowi. Menurutnya, Ganjar tidak vis a vis (berhadap-hadapan) dengan Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah asesmen dari seorang tokoh bangsa terhadap potret penegakan hukum. Dan itu bukan hanya Mas Ganjar yang menyampaikan, tapi kan banyak pihak juga," kata TGB di Mataram, Selasa (21/11/2023).

TGB menegaskan ada hal yang perlu dibenahi dalam konteks berbangsa dan bernegara saat ini. "Jadi menurut saya itu bukan vis a vis ke Pak Jokowinya, tetapi lebih kepada kita masih punya agenda yang belum selesai. Khususnya berkaitan dengan reformasi hukum," jelasnya.

Sebut Elektabilitas Ganjar-Mahfud Cenderung Meningkat

TGB kemudian merespons hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud stagnan. Bahkan, beberapa survei menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud masih kalah dari Prabowo-Gibran dan mulai didekati Anies-Cak Imin.

Menurut TGB, survei internal dan hasil lembaga survei kredibel justru menyebut elektabilitas capres-cawapres Ganjar-Mahfud terus naik. "Ada yang stagnan, tapi cenderung meningkat," imbuhnya.

Ketua Harian DPP Partai Perindo itu mengeklaim masih banyak hal positif Ganjar-Mahfud yang bisa disampaikan ke publik. Ia pun optimistis keterkenalan dan keterpilihan Ganjar-Mahfud akan terus meningkat.

"Itu ada yang dari Ipsos Public Affairs, Charta Politika dan sejumlah survei tertutup lain. Alhamdulillah trennya masih bagus," kata TGB.

"Semua hasil survei itu kami jadikan evaluasi," pungkasnya.

Dorong Partai Koalisi Menangkan Ganjar-Mahfud

TPN Ganjar-Mahfud mendorong parpol koalisi di NTB lebih gencar turun ke masyarakat. Hal ini untuk mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud di NTB yang masih rendah dibanding dua paslon lain.

Sebelumnya, hasil survei Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) mengungkap elektabilitas Ganjar-Mahfud di NTB menempati urutan paling ekor, yakni hanya 12,30 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Gibran di NTB mencapai 42,70 persen dan disusul Anies-Cak Imin dengan 22 persen.

"Hal menjadi perhatian kami bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud (di NTB) masih di bawah Prabowo dan Anies. Karena itu, kedikenalan Ganjar-Mahfud harus ditingkatkan. Kenapa perlu ditingkatkan? Karena keterpilihan itu selalu berbanding lurus dengan kedikenalan," jelas TGB.

Menurut TGB, jika saja pemilih mengenal ketiga paslon, ada kecenderungan mereka akan melabuhkan pilihan ke Ganjar-Mahfud. Terutama jika mengacu pada rekam jejak keduanya.

"Jadi, kami di TPN dan parpol koalisi itu lebih banyak turun untuk Ganjar-Mahfud dengan rekam jejaknya," bebernya.

Dia mengatakan TPN akan fokus mengedukasi masyarakat terkait rekam jejak dan prestasi Ganjar-Mahfud. Salah satu isu yang akan disampaikan TPN adalah masih kurangnya penegakan hukum yang berkeadilan. Di situ, kata TGB, ada segmen kepastian hukum dan perlindungan hukum.

"Targetnya menang, dan Insya Allah kami optimistis karena masih banyak hal-hal positif yang akan kami suarakan," tandas TGB.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads