.webp)
Seorang anggota TNI di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga mengintimidasi tukang bangunan. Dugaan intimidasi itu terkait masalah biaya renovasi dapur milik tentara itu.
Adapun tentara yang dituding mengintimidasi warga itu yakni TC. Sementara dua warga yang menjadi korban adalah PM (47) dan istrinya, YK (39).
Masalah ini bermula saat TC meminta PM merenovasi dapur mereka. Istri TC diketahui adalah anggota polwan di Polres Flores Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PM mengatakan awalnya mereka sepakat secara lisan bahwa upah renovasi dapur itu sebesar Rp 35 juta. Namun belakangan, dia hanya dibayar Rp 15 juta dengan tiga kali mencicil, masing-masing Rp 5 juta. Padahal PM mempekerjakan empat orang untuk membantunya.
"Karena Rp 20 Juta belum dibayar maka saya jual kambing untuk bayar pembantu (Y, AK, TS dan EB) karena mereka desak. Apalagi beras tidak ada. Uang tidak ada," ungkap PM kepada detikBali, Senin (30/10/2023).
PM mengungkapkan, pada Sabtu, 23 September 2023, ada lima orang datang ke rumahnya. Salah satunya PM, dan seorang lainnya berseragam TNI AD.
"Lima orang masuk lewat pintu belakang. Satu pemilik rumah dan satu pakai pakaian TNI. Itu Jam 07.00 Wita," ungkapnya.
Sementara dia mengatur kursi untuk para 'tamu' itu, PM diikuti dari belakang. Dia mengaku diintimidasi, pada saat itu. Satu dari lima pria yang hadir pada saat itu menuding PM dan istrinya bikin ulah.
"Kami tidak tahu apa-apa. Siapa yang buat resek?" tandas PM.
PM dan istrinya berusaha menjelaskan soal masalah pembayaran biaya renovasi itu, dia mengaku omongannya selalu dipotong.
"Suami dan anak buah saya ke sana, karena anak buah saya uang tidak ada, beras tidak ada. Kalau namanya pekerjaan begini (omong) secara empat mata, Pak. Bukan Bapak datang bawa dengan Bapak-Bapak begini nih," ujar istri PM, YK.
Tim detikBali berusaha mengonfirmasi anggota TNI berinisial TC soal masalah itu, Selasa (31/10/2023). Namun pesan dan panggilan kepadanya tak direspons.
(dpw/gsp)
