4 Pemuda di TTU Babak Belur Dikeroyok gegara Karcis Pameran

4 Pemuda di TTU Babak Belur Dikeroyok gegara Karcis Pameran

Yufengki Bria - detikBali
Sabtu, 23 Sep 2023 12:53 WIB
Empat remaja dikeroyok gegara karcis masuk pameran di Kupang, Kamis malam (21/9/2023).
Foto: Empat remaja dikeroyok gegara karcis masuk pameran di Kupang, Kamis malam (21/9/2023). (tangkapan layar)
Kupang -

Empat pemuda asal Kampung Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), babak belur dikeroyok. Peristiwa itu terjadi saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-101 Kota Kefamenanu, Kamis malam (21/9/2023).

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Djoni Boro mengungkapkan keempat remaja itu, Yakobus Heka, Robertus Kefi, Wilko Kofi, dan Alberto Heka. Pelaku merupakan pemuda asal Kampung Fatuteke, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu.

"Para korban saat itu hendak mengikuti karnaval budaya HUT Kota Kefamenanu, tapi para pelaku meminta untuk dibayarkan karcis dengan rincian sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat penganiayaan itu, Djoni mengungkapkan, Yakobus Heka mengalami luka-luka di sekujur tubuh hingga wajah dan Robertus Kefi cedera serius di bagian leher dan kepala. Kemudian, Wilko Kofi luka-luka dan tangan kirinya patah, sedangkan Alberto Heka, mengalami memar di sekujur tubuh serta cedera di bagian perut.

"Para korban rata-rata berusia 20 tahun dan mengalami penganiayaan serius," ungkap Djoni.

Djoni menjelaskan kejadian itu berawal saat para korban hendak mengikuti acara karnaval malam terakhir HUT Kota Kefamenanu. Mereka juga membawa mobil yang bermuatan sound system.

Kemudian, para korban bersama warga lainnya berjalan kaki sejauh dua kilometer dari lapangan depan rumah jabatan Bupati TTU menuju arena pameran di lapangan depan kantor Bupati TTU.

Setiba di sana, mereka diminta untuk membayar uang karcis masuk pameran oleh para pelaku yang sedang berjaga. Padahal, para korban merupakan peserta karnaval yang seharusnya tidak bayar.

"Sehingga terjadinya keributan, tapi sempat diredakan," jelas Djoni.

Seusai pameran, para korban langsung pulang, tetapi diadang oleh para pelaku. Para korban beserta mobil yang mereka bawa lantas dilempar. Mereka juga dianiaya.

Bahkan, korban bernama Roberto Heka berlari menyelamatkan diri dan masuk ke rumah pribadi Bupati TTU juga ditarik paksa keluar dan dianiaya di tengah jalan menggunakan tangan dan kayu hingga tak sadarkan diri.

"Mereka beruntung karena saat itu ada sejumlah warga yang datang langsung melerai dan membawa para korban untuk melapor ke polisi," terang Djoni.

Para korban sudah membuat laporan sehingga polisi langsung memvisum mereka. Polisi juga sudah memeriksa dan memintai keterangan dari keempat korban.

"Kalau untuk para pelakunya kami sudah tahu identitasnya sehingga kami segera tidaklanjuti," tandas Djoni.




(hsa/hsa)

Hide Ads