Dalam sepekan ini, ada peristiwa penganiayaan yang melibatkan aparat. Satu kasus di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan kasus lainnya di Manggarai Barat.
Kasus di Sikka terjadi pada 10 September 2023. Seorang anggota Brimob diduga menganiaya tiga warga. Tiga hari berselang, Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat menghajar sekuriti Bank BRI.
Berikut penjelasan singkat kasus penganiayaan anggota Polri yang menyita perhatian publik dalam sepekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brimob Aniaya Warga di Sikka
Seorang anggota Brimob Kewapante Briptu Mukhlis Ramadhan diduga menganiaya tiga warga di Jalan Nasional Maumere-Larantuka, Kelurahan Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (10/9/2023). Kasus ini tengah bergulir di kepolisian.
"Sementara ini sudah empat saksi yang diperiksa," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy kepada detikBali, Jumat (15/5/2023).
Ariasandy menerangkan ketiga korban penganiayaan itu antara lain Martinus Rino (23) dan Tadeus Nong Payung (25) asal Kecamatan Hewokloang serta Titus Elimega Taek (29) asal Kecamatan Kewapante.
Ariasandy menerangkan Mukhlis dan korban penganiayaan saling lapor ke polisi. Polres Sikka berupaya memediasi kedua pihak yang berselisih tersebut. Namun, jika mediasi gagal, polisi akan menyelidiki dugaan penganiayaan itu.
Menurut Ariasandy, penganiayaan tersebut terjadi karena salah paham. "Tidak ada unsur dendam maupun lainnya sehingga kami berencana untuk gelar proses mediasi," tuturnya.
Kapolsek Komodo Hajar Sekuriti BRI
Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat menganiaya sekuriti BRI, Guido Andre Sadi (21), Rabu (13/9/2023). Pemicunya, Guido menegur Ivans yang memakai helm saat masuk ke ruang ATM BRI yang berada di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ATM BRI itu berjarak sekitar 100 meter dari Polsek Komodo.
Guido menceritakan awalnya Ivans datang menggunakan sepeda motor. Dia langsung masuk ke ruangan ATM tanpa melepas helm. Karena ada aturan dilarang pakai helm, Guido lantas memperingatkan Ivans.
"Pak, kalau mau masuk ke ATM jangan pakai helm, kasih keluar helm (lepas helm). Dia tidak kasih keluar helm. Awalnya kasih keluar terus pakai lagi. Terus dia bilang aman saja. Habis itu saya tinggalkan mesin ATM masuk ke dalam (kantor BRI) mau ikut briefing," ungkap Guido seusai membuat laporan di Polres Manggarai Barat di Labuan Bajo, Rabu siang.
Selepas briefing, sejumlah polisi datang ke kantor BRI memanggil Guido untuk menemui Ivans di kantornya. Saat Guido hendak meminta izin ke pimpinannya untuk berangkat ke kantor Polsek Komodo, Ivans tiba-tiba muncul di dekatnya. Ivans disebut Guido memanggil namanya dengan nama salah satu hewan.
Pengakuan Guido, Ivans memukulnya di sepanjang jalan dari ATM BRI hingga kantor Polsek Komodo. Penganiayaan terhadap Guido berlanjut hingga di ruang tahanan Polsek Komodo.
Pemuda asal kampung Rentung, Desa Belang Turi, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai itu ditinju dan disikut di bagian wajah dan rahang. Guido juga dipukul pakai sandal.
Dikonfirmasi terpisah, Ivans mengakui memukul Guido. Dia beralasan saat itu sedang banyak pikiran karena ayahnya sakit berat.
"Saya terlalu banyak pikiran. Bapak saya koma," ujar Ivans.
(dpw/gsp)