Jabatan Gubernur NTB Akan Berakhir, Zul: Kami Melewati Masa yang Tidak Gampang

Jabatan Gubernur NTB Akan Berakhir, Zul: Kami Melewati Masa yang Tidak Gampang

Helmy Akbar - detikBali
Jumat, 15 Sep 2023 22:15 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalillah seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Jumat (15/9/2023). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Jumat (15/9/2023). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB pada Jumat (15/9/2023). Itu menjadi rapat paripurna terakhir mereka sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada 19 September mendatang.

Suasana haru terasa tatkala Zul dan Rohmi berpamitan dengan 65 anggota DPRD NTB. Zul mengaku melawati masa yang tidak mudah selama lima tahun memimpin NTB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengucapkan banyak terima kasih, diamanahkan sebagai pemimpin masyarakat NTB, kami melewati masa yang tidak gampang dan tidak mudah," kata Zul seusai rapat paripurna di DPRD NTB.

Politikus PKS itu mengeklaim banyak kemajuan yang telah dia torehkan selama lima tahun memimpin Bumi Gora, sebutan NTB. Kendati demikian, ia mengakui masih banyak hal yang perlu diperbaiki.

ADVERTISEMENT

Zul berharap Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi yang ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB dapat melanjutkan program-program yang telah dia kerjakan selama lima tahun terakhir. "Mudah-mudahan dengan terpilihnya Pak Sekda sebagai Pj Gubernur, kesinambungan itu bisa berlangsung," imbuh Zul.

Wagub NTB Sitti Rohmi Djalillah juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung kinerja mereka selama lima tahun. Ia mengeklaim komunikasi antara eksekutif dan legislatif berjalan harmonis selama lima tahun terakhir.

"Keharmonisan ekskutif-legislatif adalah energi yang luar biasa untuk membangun NTB selama lima tahun," kata Rohmi.

Politikus Partai Perindo itu mengaku bakal merindukan masa-masa menjadi Wagub NTB. "Pasti rindu dengan semua. Tetapi silaturahim tidak terputus ya," jelas Rohmi.

Sebelumnya, sejumlah fraksi di DPRD NTB membuka rapor kinerja Zul dan Rohmi di ujung masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Mayoritas fraksi memberikan catatan terkait tata kelola keuangan dan birokrasi selama lima tahun kepemimpinan Zul dan Rohmi.

Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Rakyat (BPNR) yang merupakan fraksi gabungan PDIP, Hanura, dan PBB menilai kinerja Zul-Rohmi belum signifikan. "Pertama, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita masih stagnan, kemiskinan kita nomor delapan paling bawah se-Indonesia, kemudian indeks kebahagiaan kita juga rendah," jelas Ketua Fraksi BPNR Ruslan Turmuzi.

Sementara itu, Fraksi PKB menyoroti buruknya komunikasi antara eksekutif dan legislatif. "Beberapa kali tidak ada titik temu, komunikasi yang baik terhambat di hal-hal krusial. Itu catatan kami," kata Ketua Fraksi PKB DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani.

Di sisi lain, Fraksi PKS sebagai pengusung utama paket Zul-Rohmi pada Pilgub NTB 2018 memberikan pembelaan terhadap pandangan sejumlah fraksi. Wakil Ketua DPRD NTB yang juga politikus PKS Yek Agil menilai kinerja kepemimpinan Zul-Rohmi tak bisa dilepaskan dengan dua kondisi berat di awal kepemimpinan keduanya.

Yek Agil menyebut dua kondisi berat tersebut, yakni gempa bumi dan pandemi COVID-19. "Di tengah berbagai macam kekurangan yang ada, tetapi kami rasakan bahwa keberhasilan Zul-Rohmi di dalam membangun NTB menjadi lebih baik di tengah situasi yang katakanlah di tengah badai," jelas Yek Agil.




(iws/gsp)

Hide Ads