Tabrakan maut yang melibatkan mobil istri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sri Yulianti terus diusut polisi. Mobil CRV yang menabrak pemotor sampai seorang balita tewas itu, diperkirakan melaju dengan kecepatan 90 km/jam.
"Karena karakter jalan bypass, kendaraannya melaju kencang karena tidak hambatannya. Kami perkirakan (kecepatan mobil) mencapai 80-90 km/jam," kata Kasatlantas Polres Lombok Tengah Iptu Abdul Rachman, Senin (11/9/2023) di Praya Lombok Tengah.
Saat melaju kencang dari arah timur Bandara Internasional Lombok menuju ke arah Kota Mataram, mobil CRV putih berplat B 720 SRI yang kemudikan oleh Muhammad Zainal Abidin itu menabrak belakang sepeda motor yang ditumpangi oleh Jupriadi (20) membonceng kakak iparnya Asmin (26) bersama anaknya Minara (3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat benturan itu motor korban terpental 10 meter ya. Jadi si laki-laki (Jupriadi) patah tulang di bagian bahu kiri. Dan perempuan ada luka sobek di bagian telinga kiri," katanya.
Diketahui, kecelakaan maut tersebut terjadi pada Sabtu (9/9/2023). Rachman mengatakan penyebab utama korban meninggal dunia karena terbentur ke bagian beton sebelum terperosok ke selokan. Selain itu korban alami luka parah karena tidak mengenakan helm.
Polisi juga telah memeriksa sopir mobil itu, Muhammad Zainal Abidin. Rachman memastikan Abidin bebas dari alkohol saat mengemudi.
"Kami pastikan dalam tanda kutip tidak ada pengaruh obat ataupun pengaruh alkohol. Tidak ada indikasi ya," kata Rachman Senin (11/9/2023).
Bahkan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Unit Gakkum Satlantas Polres Lombok Tengah, pengemudi mobil dipastikan tidak terpengaruh oleh narkotika.
"Kami belum menemukan pengaruh narkoba. Untuk sopir sendiri SIM-nya lengkap, STNK kendaraan lengkap, tidak ada masalah. Bahkan keduanya pakai sabuk pengaman saat kejadian," katanya.
Adapun, dalam kasus ini, polisi telah memeriksa empat orang. Mereka semua berstatus saksi.
"Ada 4 orang. Saksi adalah warga yang ada di TKP dan kami juga memeriksa driver (Muhammad Zainal Abidin) dan penumpang (Sri Yulianti) mobil," kata Rachman.
(dpw/gsp)