.webp)
Kuburan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) atau PNS bernama Bendelina Mone di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibongkar pada Sabtu siang (26/8/2023). Ekshumasi terhadap jasad wanita berusia 68 tahun itu dilanjutkan dengan proses autopsi.
Proses autopsi terhadap jasad Bendelina dijaga ketat oleh aparat Polresta Kupang Kota. Sekitar pukul 13.57 Wita, Ahli Forensik Polda NTT AKBP Edi Hasibuan dan timnya kemudian mengangkat peti mayat Bendelina. Jasad pensiunan PNS itu digotong ke sebuah tenda yang telah disiapkan untuk proses autopsi.
"Semua proses kami serahkan kepada ahli forensik dengan harapan penyebab kematian kakak saya segera terungkap sehingga keluarga dan warga juga merasa puas," ungkap adik kandung Bendelina bernama Christian Amalo kepada detikBali, Sabtu sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tommy Jacob selaku kuasa hukum keluarga korban menjelaskan upaya autopsi dilakukan karena keluarga korban menilai kematian Bendelina tidak wajar. Adapun, Bendelina ditemukan tewas mengering di kolong tempat tidur di rumahnya pada 20 Juli lalu.
"Keluarga curiga karena korban sudah tidak ditemukan sekitar enam bulan. Mereka mempertanyakan Bendelina, namun anaknya mengaku tidak mengetahui," kata Jacob.
Bendelina ditemukan tewas mengering di kolong tempat tidur rumahnya di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, pada 20 Juli 2023. Bendelina diduga telah meninggal dunia sekitar dua hingga tiga bulan lalu. Terlebih, para tetangga mengaku sudah lama tidak melihat Bendelina.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy mengungkapkan penemuan jasad Bendelina berawal saat warga sekitar mencium bau busuk dari dalam rumah Bendelina. Warga lalu memanggil orang terdekat Bendelina untuk mengecek.
Warga pun beramai-ramai masuk ke rumah Bendelina dan memanggilnya. Lantaran tidak ada jawaban, mereka memutuskan mencari ke semua kamar. Jasad Bendelina akhirnya ditemukan di bawah kolong tempat tidur. "Saat dicek, ternyata jenazah itu adalah BM sehingga warga langsung melaporkan ke ketua RT setempat dan pihak kepolisian," tutur Ariansandy, Minggu (23/7/2023).
(iws/nor)
