Kapolri Sebut Hasil AMMTC Labuan Bajo Sesuai Harapan Jokowi

Kapolri Sebut Hasil AMMTC Labuan Bajo Sesuai Harapan Jokowi

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 22 Agu 2023 21:55 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) menyampaikan hasil AMMTC ke-17 kepada awak media di Labuan Bajo, Selasa (22/8/2023). (Ambrosius Ardin)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) menyampaikan hasil AMMTC ke-17 kepada awak media di Labuan Bajo, Selasa (22/8/2023). (Ambrosius Ardin)
Manggarai Barat -

Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah usai. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku ketua AMMTC 2023 mengatakan pertemuan setingkat menteri yang membahas 10 isu kejahatan transnasional di ASEAN telah berjalan lancar.

Menurut dia, hasil pertemuan AMMTC ke-17 di Labuan Bajo sudah sesuai dengan harapan presiden Joko Widodo. Yakni, tercapainya kesepakatan kerja sama lintas negara untuk memberangus kejahatan transnasional yang makin kompleks.

"Kegiatan AMMTC ke-17 kali ini berjalan dengan baik dan lancar dan sesuai dengan apa yang menjadi harapan Bapak Presiden bahwa kita harus siap menghadapi berbagai macam tantangan termasuk kejahatan transnasional yang semakin kompleks seperti terorisme, perdagangan manusia, kejahatan cyber dan perdagangan gelap narkotika," kata Sigit dalam keterangan pers menjelaskan hasil AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, Selasa (22/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit mengatakan kejahatan lintas negara adalah musuh bersama. Butuh kerja kolaboratif untuk melawan kejahatan transnasional tersebut.

"Tentunya kita semua sepakat bahwa kejahatan transnasional itu sangat merugikan. Oleh karena itu kita menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama dan kita sepakat bahwa kerjasama dan upaya terkoordinasi adalah kunci mengatasi kejahatan transnasional sebagai musuh bersama," tegas Sigit.

ADVERTISEMENT

Pertemuan AMMTC ke-17 di Labuan Bajo telah menghasilkan 16 dokumen kerja sama mengatasi ragam kejahatan transnasional di kawasan. Dokumen tersebut berupa empat deklarasi, satu rencana kerja terkait penyelundupan manusia, lima pernyataan bersama, dan enam pedoman teknis. Deklarasi itu terdiri atas tiga deklarasi inisiatif Indonesia dan satu inisiatif Kamboja.

Salah satu deklarasi inisiatif Indonesia adalah Deklarasi Labuan Bajo (Labuan Bajo). Deklarasi ini intinya berisi kerjasama penegakan hukum dalam memberantas kejahatan transnasional sebagai landasan untuk melakukan upaya konkret dan operasional.

Menurut Sigit, pesan yang disampaikan dalam Labuan Bajo Declaration itu bahwa pelaku kejahatan tak bisa bersembunyi. Sebab, negara-negara ASEAN telah menjalin kerjasama melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan.

"Tentunya pesan yang ingin kami sampaikan dalam pertemuan kali ini adalah tidak boleh lagi ada pelaku yang dapat bersembunyi dari kejahatan yang telah dilakukan. Pesan ini terakomodasi melalui delapan poin Deklarasi Labuan Bajo," kata Sigit.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads