7 Bulan Gunung Ili Lewotolok Meletus Setiap Hari, Status Masih Waspada!

7 Bulan Gunung Ili Lewotolok Meletus Setiap Hari, Status Masih Waspada!

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 03 Agu 2023 09:52 WIB
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Minggu (18/6/2023) pukul 23.13 Wita.
Ilustrasi - Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih berstatus waspada. (Dok. Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok)
Lembata -

Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi setiap hari sejak tujuh bulan terakhir. Lontarkan lava masih terjadi di area puncak Gunung Ili Lewotolok. Hingga kini, aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok masih berstatus waspada atau level dua.

"Sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di area puncak dalam jarak kurang dari 500 meter dari pusat erupsi," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian, Kamis (3/8/2023).

Berdasarkan pengamatan terakhir aktivitas Gunung Ili Lewotolok selama 24 jam pada Rabu (2/8/2023), terjadi 12 kali letusan dengan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah dengan asap putih dan kelabu. "Letusan disertai gemuruh atau dentuman lemah dan sedang," imbuh Stanis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stanis mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi ancaman lontaran lava atau material pijar, terutama dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok. Terdapat juga potensi ancaman hujan abu yang arah dan jangkauan sebarannya tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Selain itu, kata Stanis, potensi bahaya lainnya adalah ancaman aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok saat musim hujan. Ada pula potensi ancaman dari gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, SO2, dan H2S di daerah puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

"Dengan kemiringan lereng, dan apabila kestabilan aliran atau material lava terganggu, maka dapat terjadi guguran atau longsoran lava yang dapat berpotensi juga diikuti oleh awan panas. Arah luncuran dan ancaman bahayanya dapat mengarah ke timur laut, timur, maupun tenggara," jelas Stanis.

Stanis merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah dengan radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung tersebut. Imbauan tersebut juga diberlakukan untuk pengunjung, pendaki, maupun wisatawan.

"Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok," imbuh Stanis.

Selain itu, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok disarankan menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Hal itu untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.




(iws/iws)

Hide Ads