Dugaan Perkosaan, Polisi Tunggu Hasil Visum Anak Bacaleg PDIP

Dugaan Perkosaan, Polisi Tunggu Hasil Visum Anak Bacaleg PDIP

Helmy Akbar, Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 18 Jul 2023 15:20 WIB
S dirawat di rumah sakit setelah diamuk massa, Selasa (18/7/2023).
Foto: S dirawat di rumah sakit setelah diamuk massa, Selasa (18/7/2023). (Istimewa)
Lombok Barat -

Kasus dugaan pemerkosaan anak kandung oleh S (50) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kini masih diselidiki polisi. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lombok Barat AKP I Made Dharma Yulia Putra menyebut penyidik masih menunggu hasil visum terhadap korban yang berinisial I.

"Untuk hasil visum belum keluar. Nanti kami informasikan kalau sudah keluar ya," ujar Dharma saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (18/7/2023).

Selain menunggu hasil visum sebagai alat bukti, penyidik juga telah memeriksa tiga orang saksi terkait dugaan pemerkosaan oleh bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PDIP tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara, tiga orang saksi dan masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lainnya," tandas Dharma.

Terpisah, I membantah kasus dugaan pemerkosaan tersebut. "Nggak benar itu. Ayah saya itu orang baik, tidak pernah bikin aneh-aneh seperti kabar yang beredar di masyarakat. Itu fitnah," kata I merujuk pada rekaman video yang dikirimkan kepada detikBali.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, ADN, paman korban yang juga adik kandung S, menyebut kasus tersebut banyak kejanggalan. Dia menduga ada yang sengaja merekayasa.

"Kami melihat ini banyak kejanggalan, kami akan melaporkan orang-orang yang terlibat dalam video yang saat ini beredar di dunia maya itu. Kami akan laporkan kasus penganiayaan ini," beber ADN lewat telepon.

Diberitakan sebelumnya, amuk massa terhadap S terjadi di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 14.00 Wita.

Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta menerangkan salah satu warga mengumumkan S memerkosa anaknya lewat pengeras suara (TOA) masjid, termasuk keberadaan S. Warga diprovokasi untuk keluar rumah.

Massa yang geram dengan perbuatan S langsung menganiaya pria tersebut hingga babak belur. S kemudian dirawat intensif di RSUD Tripat Gerung, Lombok Barat.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin menjelaskan S bisa diselamatkan oleh anggota Polsek Sekotong. Polisi juga meminta warga setempat untuk tenang dan menyerahkan kasus dugaan pemerkosaan tersebut pada polisi.




(hsa/gsp)

Hide Ads