5 'Serangan' Gubernur NTB ke ITDC soal WSBK Mandalika akan Dihapus

5 'Serangan' Gubernur NTB ke ITDC soal WSBK Mandalika akan Dihapus

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 16 Jun 2023 08:46 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah di Hotel Aruna, Lombok Barat, Kamis (15/6/2023).
Foto: Helmy Akbar/detikBali
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah tak sepakat dengan rencana peniadaan ajang balap motor World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika. Dia pun meluapkan kekesalannya kepada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menyebut event tersebut hanya menimbulkan kerugian.

"Dari awal, teman-teman ITDC dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) ini mestinya sadar, kalau dilihat event penyelenggaraannya (WSBK) pasti rugi, tapi keseluruhan impact-nya yang mesti dihitung," kata Zulkieflimansyah di Hotel Aruna, Lombok Barat, NTB, Kamis (15/6/2023).

1. Tak Ada Event di Awal Pasti Untung

Menurut Zulklieflimansyah, penyelenggaraan ajang balapan biasanya merugi saat awal. Namun, yang terpenting justru dampak ekonomi dari penyelenggaraan WSBK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ada event di awal-awal pasti untung," ujar Zulklieflimansyah.

Zulklieflimansyah berpendapat salah kaprah jika hanya melihat WSBK dan MotoGP dari sisi bisnis pemerintah saja. Seharusnya, penyelenggara melihat dari sisi efek berganda yang lebih luas seperti tingkat okupansi hotel yang meningkat dan UMKM yang bergairah saat ajang balapan itu dihelat.

ADVERTISEMENT

"Kalau hanya lihat semata event-nya saja, nggak akan untung. Masak setiap kegiatan yang nggak untung langsung dihentikan," tutur politikus PKS itu.

2. Salah Kaprah, Event Rugi tapi Hotel-UMKM Untung

Eks anggota Komisi VII DPR itu menggarisbawahi, salah kaprah jika melihat event internasional semacam WSBK dan MotoGP dari sisi bisnis pemerintah saja. Harus dilihat multipplier effect yang lebih luas.

Jangan semata-mata jika mendapat kerugian, kemudian event seperti WSBK hendak dihapus.

"Kalau hanya lihat semata eventnya saja, nggak akan untung. Masak setiap kegiatan yang enggak untung kita langsung hentikan," bebernya.

"Event itu pasti rugi, tapi kan lihat hotel untung, pengusaha untung, UMKM hidup.Tapi kan kita orang daerah melihatnya oppurtunity buat kita secara stigmanya," imbuhnya.

3. Sebut ITDC-MGPA Setengah Hati

Dalam pandangannya, Zulkieflimansyah melihat dari perspektif ITDC, jangankan event WSBK, event MotoGP saja sepertinya hendak dihapus.

Oleh karenanya, dia menyarankan semua pihak untuk duduk bersama membahas persoalan ini.

"Kalau bisa duduk kembali, jangan dijadikan ini jadi beban. Kan ITDC sama MGPA kesannya kalau bisa jangan hanya WSBK, MotoGP saja juga nggak usah. Supaya mereka konsentrasi di Bali aja yang uangnya banyak. Kan begitu logikanya. Kalau bisa mereka bilang ini nambah-nambah kerjaan," bebernya.

4. Tidak Ada Gairah, Pemda yang Sibuk

ITDC dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku penyelenggara di Sirkuit Mandalika, kata Zulkieflimansyah, terkesan setengah hati menyelenggaran event internasional tersebut.

"Dari awal coba lihat, kan banyak yang bukan tanggung jawab kami di pemda, kami yang sibuk. Mereka itu kadang-kadang H-1 event saja belum kelihatan gairahnya. Coba diserahkan kepada pemda itu kami pasti bisa, saya yakin mestinya bisa," bebernya.

"Makanya kami ingin mengadakan Motorcross Grand Prix (MXGP) ini bahwa kami bisa," sambungnya.

Para pembantu pemerintah, kata Gubernur, diminta tidak melupakan bahwa Sirkuit Mandalika merupakan salah satu proyek prestisius Presiden Joko Widodo.

Khusus bagi ITDC, Zulkieflimansyah mengingatkan agar event internasional di Sirkuit Mandalika dilihat sebagai ajang memperluas jaringan dan koneksi bisnis.

"Pusat ini jangan hanya karena dorongan Pak Jokowi, dorongan ini mesti dimaknai sebagai langkah awal saja. Tapi lihat ini sebagai kesempatan bagi ITDc untuk berinteraksi dengan banyak kalangan lain," tukasnya.

5. Soal Tambah Modal: Ngapain Digaji Jadi Direksi

Lebih jauh, Zulkeiflimansyah berujar bahwa jangan hanya lantaran persoalan utang, kemudian ITDC meminta tambahan modal.

"Jangan karena alasan itu mereka minta penambahan dana, enak banget. Ngapain digaji jadi direksi, kan begitu," bebernya.

Sebelumnya, induk BUMN Pariwisata InJourney ketar-ketir terjerat utang dari pembangunan Sirkuit Mandalika. Melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, InJourney mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membayar utangnya dengan total Rp 4,6 triliun.

Utang itu terbagi dalam dua termin pembayaran, jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun. "Terus terang, saya tidak bisa menyelesaikan (utang) short term," tutur Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, dilansir detikOto, Kamis (15/6/2023).

Dony membeberkan acara di Sirkuit Mandalika membuat perusahaan buntung. Salah satunya, WSBK. Oleh karenanya, ia mengusulkan penghapusan WSBK dari kalender acara Sirkuit Mandalika.

"Kerugian terbesar itu dari WSBK. Bukan dari MotoGP. MotoGP ini dapat menutup biaya operasionalnya, tapi, yang WSBK ini menunjukkan kerugian," terang Dony, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR.




(hsa/gsp)

Hide Ads