.webp)
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengamankan narkotika jenis sabu seberat 3,6 kilogram, ganja seberat 6,7 kilogram, dan ekstasi/Inex seberat 748,37 gram (2000 butir) hingga awal Juni 2023.
Kepala BNN NTB Brigjen Gagas Nugraha mengungkap dari barang bukti yang disita itu, petugas berhasil menyelamatkan sekitar 64.650 anak.
"Dengan rincian, 43.190 orang selamat dari penyalahgunaan sabu, kurang lebih 13.460 orang dari penyalahgunaan ganja, dan 8.000 anak bangsa di NTB dari penyalahgunaan narkoba ekstasi/Inex," ungkapnya saat menggelar pemusnahan barang bukti di halaman kantor BNN NTB, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gagas mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengawasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di lingkungan masing-masing. Ia meminta agar hubungan komunikasi orangtua dengan anak perlu lebih intens, pengasuhan orangtua yang lebih demokratis.
Serta, hubungan kekeluargaan yang hangat menjadi menjadi hal penting dalam membuat remaja memiliki ketahanan diri yang tinggi.
"Ayo lindungi keluarga kita dari bahaya narkoba, karena keluarga merupakan faktor penting dalam menumbuhkan ketahanan diri remaja terhadap penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.
Gagas juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila terdapat aktivitas yang mencurigakan seperti kegiatan transaksi jual beli ataupun produksi narkotika untuk segera melaporkan ke aparat terdekat. Baik kepada kepolisian, BNN melalui telepon, SMS, WhatsApp 085238944442 maupun aparat terkait lainnya.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi BNN NTB yang memutus banyak rantai peredaran narkoba. Kendati demikian, Zul mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan dalam rangka menekan peredaran barang haram tersebut.
"PR (pekerjaan rumah) kita masih banyak dan tidak mudah untuk persoalan narkoba yang sudah sampai ke desa-desa," jelas Zul.
(nor/gsp)
