Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok mengeluarkan peringatan dini banjir rob pada 2-8 Juni 2023. Potensi banjir rob dan gelombang tinggi itu terjadi lantaran fase bulan purnama atau full moon pada 3 Juni dan jarak terdekat antara bulan dengan bumi atau Perigee pada 6 Juni mendatang.
BMKG memperkirakan sejumlah pesisir di Pulau Lombok dan Bima berpotensi diterjang banjir rob pada tanggal tersebut. Selain itu, akan terjadi gelombang tinggi di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai empat meter.
"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpotensi terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok M. Andre Jersey kepada detikBali, pada Sabtu (3/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menerangkan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter, akan terjadi di sejumlah wilayah perairan NTB yaitu Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia selatan NTB. Adapun, di perairan Selat Sape bagian selatan ketinggian gelombang laut akan mencapai 2,5 meter.
Wilayah lain yang mengalami gelombang tinggi, Andre melanjutkan, adalah Selat Lombok bagian utara, Selat Alas bagian utara, hingga perairan utara Sumbawa. Ketinggian gelombang laut di sejumlah daerah itu mencapai 1,25 meter.
Andre menjelaskan, banjir rob dan gelombang tinggi itu akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Misalkan, terganggunya bongkar muat di pelabuhan.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan 20 wilayah pesisir berpotensi diterjang banjir rob pada periode awal hingga pertengahan Juni 2023. Sejumlah daerah itu antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Bali, NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua Selatan.
(gsp/gsp)