Nusa Sepekan: Gubernur NTT Absen Pilgub-China di Kereta Gantung Rinjani

Nusa Sepekan

Nusa Sepekan: Gubernur NTT Absen Pilgub-China di Kereta Gantung Rinjani

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 21 Mei 2023 09:44 WIB
ilustrasi
Foto: (Thinkstock)
Denpasar -

Beberapa kejadian di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan menjadi perhatian pembaca detikBali. Salah satunya, tentang Gubenur NTT Viktor Laiskodat yang tidak ikut Pilgub 2024.

Kemudian, tidak adanya bonus bagi atlet NTB yang telah menyumbangkan medali dalam SEA Games Kamboja, serta keseriusan investor China membangun kereta gantung di Rinjani.

1. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Absen Pilgub 2024

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menjadi bakal calon (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Politikus NasDem itu akan maju dari daerah pemilihan 2 meliputi Kabupaten di Pulau Sumba, Rote, Sabu, dan Timor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya Pak VBL dicalonkan sebagai bacaleg DPR dari dapil 2, didaftarkan dengan nomor urut satu," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem NTT Yusak Meok kepada detikBali, Rabu (17/5/2023).

Yusak mengatakan DPW Nasdem mendukung keputusan VBL untuk berebut kursi di Senayan, merujuk lokasi gedung DPR. "NasDem menargetkan untuk semua pemilihan umum menjadi peraih suara terbanyak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kabar VBL tidak maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024 sudah berembus sejak beberapa waktu lalu. Dia ingin menjadi anggota DPR karena ingin memperjuangkan alokasi anggaran untuk pembangunan NTT.

"Beliau lebih memilih untuk maju sebagai calon DPR dari daerah pemilihan 2 karena ingin ambil peran yang lebih besar lagi untuk kepentingan rakyat NTT," ujar Yusak beberapa waktu lalu.

Istri VBL, Julie Laiskodat, menuturkan keputusan suaminya tidak ikut Pilgub NTT bukan atas perintah Ketua Umum NasDem Surya Paloh. "Pak Surya Paloh memberi kami keleluasaan supaya melihat masing-masing topografi untuk pembangunan," ungkapnya beberapa waktu lalu.

2. Tak Ada Bonus bagi Atlet NTB Penyumbang Medali SEA Games

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB) memaklumi kondisi Ketua KONI NTB Mori Hanafi mengungkapkan kondisi keuangan daerah saat ini tidak cukup baik.

"Ya pasti saat ini kami memahami kondisi pemerintah (Pemprov NTB) yang serba terbatas," ujarnya di acara Rakor KONI NTB di Lombok Raya Hotel, Mataram, Jumat (19/5/2023).

Lagipula, ia menuturkan bonus untuk atlet tidak melulu dalam bentuk uang. Ada juga apresiasi lain yang bisa diberikan oleh Pemprov NTB.

"Mungkin, ada hal lain. Nanti kami bersama, mungkin juga ada pihak ketiga, yang berkenan membantu memberikan bonus kepada atlet yang berprestasi," terang dia.

Mori yang juga Anggota DPRD NTB itu menyinggung atlet peraih medali SEA Games Kamboja 2023 rata-rata memiliki pekerjaan. Ada yang berkiprah menjadi anggota TNI atau Polri, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.

"Sekali lagi, KONI mungkin akan memikirkan cara lain (apresiasi)," jelasnya.

Apalagi, raihan medali atlet asal NTB di SEA Games Kamboja lebih baik dibandingkan event serupa di Vietnam dua tahun lalu. Pada event kali ini, delapan orang atlet NTB tercatat membawa pulang medali.

"Tadi malam kami sudah melakukan acara penerimaan. Terus terang, prestasi atlet yang sekarang ini luar biasa. Event sebelumnya cuma satu emas, sekarang tiga emas," imbuh Mori.

Sekadar informasi, atlet NTB menyumbangkan delapan medali terdiri dari tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu.

Medali emas dipersembahkan oleh Ahmad Zigi Zarestas Yuda dari cabang olahraga karate, Lalu Muhammad Zohri dan Sudirman Hadi cabor atletik, dan Danangsyah Y Pribadi dari voli pasir (tim laki-laki).

Selanjutnya, Dhita Juliana dan Desi Ratnasari cabor voli pasir (tim perempuan), dan Anggun Yolanda cabor obstacle race (tim perempuan) masing-masing menyumbang medali perak.

Sedangkan, untuk medali perunggu diraih Lalu Muhammad Zohri cabor atletik (200 Meter), Sapwaturrahman cabor atletik (lompat jauh), dan Anggun Yolanda cabor obstacle race (tim perempuan individu).

3. Keseriusan Investor China Bangun Kereta Gantung Rinjani

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Rum memastikan investor China yang akan membangun kereta gantung di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), serius. Buktinya, investor tersebut telah menyetorkan uang jaminan Rp 5 miliar di Bank NTB Syariah.

"Sudah ada uang jaminan 5 miliar, itu bentuk keseriusan, nggak mungkinlah (batal)," kata Rum Selasa (16/5/2023). Dia menegaskan investor China itu merupakan satu-satunya yang serius menggarap proyek tersebut karena telah menyetorkan uang jaminan.

Studi kelayakan atau feasibility study proyek, termasuk detailed engineering design (DED) sudah rampung. Studi kelayakan dan DED diklaim telah melalui proses pencermatan sebanyak tiga kali.

"Kereta gantung tetap jadi. Akhir bulan ini tim dari China datang," tutur Rum. Ia menyebut seluruh pemangku kebijakan akan diundang untuk menyusun Amdal proyek kereta gantung Gunung Rinjani.

Kemudian, investor akan memaparkan desain kepada pihak terkait, baru lah pemangku kebijakan memberikan masukan dan koreksinya.

Selanjutnya, analisis dampak lingkungan (Amdal) proyek kereta gantung Rinjani akan dimulai akhir Mei 2023 dan menunggu untuk disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Proses penyusunan Amdal diperkirakan memakan waktu 3-4 bulan setelah diskusi awal.

Rum mengakui saat soft groundbreaking pada Desember 2022, investor kereta gantung Gunung Rinjani belum memiliki Amdal. Namun, ia berkukuh tidak ada regulasi yang dilanggar dari proyek bernilai Rp 2,2 triliun tersebut.

Tetapi, lanjut dia, Amdal wajib disusun sebelum investor memulai pembangunan proyek. "Tanpa Amdal, kami nggak berani. Nanti, pemerhati lingkungan akan menyerang kami," ungkapnya.

Rum mengungkapkan investor sempat menagih janji pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk segera memperbaiki akses jalan ke lokasi proyek kereta gantung tersebut.

Hal itu merupakan kewajiban yang dilimpahkan kepada Pemprov NTB. "Ada pelebaran jalan sekitar 5 kilometer," bebernya.

Pelebaran jalan itu untuk mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani. Sebab, truk mengangkut material akan melalui jalan tersebut.

"Supaya alat berat bisa dropping material masuk, tapi itu bukan hal yang harus," ungkapnya.




(efr/hsa)

Hide Ads