Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan mengkaji rencana proyek pembangunan kereta gantung di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia juga mengingatkan agar proyek bernilai Rp 2,2 triliun itu tidak merusak Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
"Kami akan kaji. Tapi, jangan sampai merusak lingkungan. Pembangunan ini harus betul-betul dipastikan tidak merusak lingkungan dan pemandangan," ujar Sandiaga seusai meresmikan Desa Wisata Lembar Selatan, Setanggor, dan Labuhan, Kayangan di Lombok Timur, Rabu (17/5/2023).
Tidak cuma itu, Sandiaga menyebut pembangunan infrastruktur kereta gantung sepanjang sembilan kilometer di bawah kaki Gunung Rinjani itu juga harus menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, setiap pembangunan infrastruktur ini harus menopang prinsip berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga.
Ia meminta agar seluruh badan usaha di bawah pemerintah pusat ikut melakukan kajian dan menelaah efek dari pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.
"Nanti badan usaha kami akan telaah. Jika terpenuhi, maka (pembangunan kereta gantung, red) akan kami percepat," tegas Sandi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Rum memastikan investor China yang akan membangun kereta gantung di Gunung Rinjani serius. Lihat saja, investor tersebut telah menyetorkan uang jaminan Rp 5 miliar di Bank NTB Syariah.
"Sudah ada uang jaminan 5 miliar, itu bentuk keseriusan, nggak mungkinlah (batal)," kata Rum Selasa (16/5/2023).
Dia menegaskan investor China itu merupakan satu-satunya yang serius menggarap proyek tersebut karena telah menyetorkan uang jaminan.
Menurut Rum, penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal) proyek kereta gantung Rinjani akan dimulai akhir Mei 2023.
Sementara, studi kelayakan atau feasibility study proyek, termasuk detailed engineering design (DED) juga sudah rampung. Studi kelayakan dan DED diklaim telah melalui proses pencermatan sebanyak tiga kali.
"Kereta gantung tetap jadi. Akhir bulan ini tim dari China datang," tutur Rum.
Rum menyebut seluruh pemangku kebijakan akan diundang untuk menyusun Amdal proyek kereta gantung Gunung Rinjani.
Kemudian, investor akan memaparkan desain kepada pihak terkait, baru lah pemangku kebijakan memberikan masukan dan koreksinya.
(BIR/gsp)