Pelajar di Timor Tengah Utara Tewas Gantung Diri di Pohon Cemara

Pelajar di Timor Tengah Utara Tewas Gantung Diri di Pohon Cemara

Yufen Bria - detikBali
Jumat, 19 Mei 2023 19:33 WIB
Ilustrasi Mahasiswa Tewas Dianiaya
Ilustrasi (Foto: Dok. Detikcom)
Kupang -

Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pelajar berinisial YRM ditemukan tewas gantung diri, Jumat (19/5/2022). Jasad remaja asal Bijaenakaf, Desa Batnes, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), itu ditemukan tergantung di pohon cemara yang berada di kebunnya.

"Korban itu pelajar di salah satu SMA di TTU, ditemukan gantung diri dengan tali nilon di atas pohon cemara dengan ketinggian sekitar lima meter," ujar Kapolres TTU AKBP Mohammad Mukhson, Jumat malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mukhson menuturkan ibu kandung YRM bernama Wilhelmina Kain Tjeunfin menyebut anaknya tidur dan bermalam di rumah seorang temannya pada Kamis (18/5/2022). Pagi harinya sekitar pukul 07.00 Wita, YRM sempat kembali ke rumah.

Ketika menyiapkan seragam sekolah milik anaknya, Wilhelmina menemukan sepucuk surat di atas tempat tidur. Surat itu bertuliskan: "Mama datang kalau tidak lihat saya tolong pergi lihat saya di kita punya kebun yang di bawah rumah, selamat jalan ee mama honei (sayang)".

ADVERTISEMENT

Menurut Mukhson, ibu YRM bergegas ke kebun setelah membaca surat tersebut. "Setibanya di kebun belakang, ia melihat korban sudah gantung diri di atas pohon cemara menggunakan tali nilon warna biru," imbuhnya.

Di tengah kepanikan, Wilhelmina sempat berusaha memanjat pohon untuk menolong anak lanangnya itu. Namun, pohon itu terlampau besar dan menjulang. Ia pun berteriak dan meminta tolong kepada masyarakat sekitar.

"Mendapat informasi tersebut, tim identifikasi Polres TTU bersama piket Polres TTU dan Kapolsek Miomaffo Barat langsung mendatangi tempat kejadian untuk melakukan olah TKP," terang Mukhson.

Berdasarkan pemeriksaan luar, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh YRM. Meski begitu, terdapat sedikit darah pada mulut dan gusi korban yang diduga akibat teriris tali.

"Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban dan bersedia untuk membuat surat pernyataan penolakan autopsi," tandas Mukhson.




(iws/BIR)

Hide Ads