Ratusan warga negara Indonesia (WNI) bersama puluhan mahasiswa korban perang tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Khartoum, ibu kota Sudan, berhasil dievakuasi. Mereka tiba di Jeddah, Arab Saudi, setelah berlayar selama 24 jam dari Pelabuhan Sudan.
Mala Hasyimi (25), mahasiswi asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengatakan sebagian mahasiswa Indonesia yang kuliah di Kota Khartoum, Sudan, sudah tiba pada Selasa (25/4/2023).
"Kemarin perjalanan laut tidak ada sinyal. Sekarang sudah tiba di Jeddah, Mekkah, setelah berlayar 24 jam," ujar Mala, lewat WhatsApp, Rabu (26/4/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mala, seluruh korban perang di Sudan diangkut menggunakan kapal Amanah Jeddah 904 dari Pelabuhan Sudan menuju pelabuhan di Kota Jeddah.
"Kurang lebih ada 1.600 orang dari beberapa negara yang dievakuasi. Dari 1.600 itu, WNI ada 538 orang untuk kloter pertama," imbuh Mala.
Setelah tiba di pelabuhan, seluruh mahasiswa dan WNI akan diperiksa terlebih dahulu di Imigrasi Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi.
"Tadi ada penyambutan oleh para tentara Arab Saudi. Kami dikasih bunga mawar, cokelat, dan bendera Arab Saudi. Jadi, WNI belum semua naik, masih ada 400 yang di Port Sudan untuk kloter kedua," katanya.
Saat ini, KBRI Arab Saudi sedang berkoordinasi untuk menitipkan semua WNI di Kota Jeddah dengan disewakan penginapan sebelum dipulangkan ke Indonesia.
Abdurrasyid, mahasiswa asal Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mengaku sudah berada di hotel Rosemond Jeddah setelah sandar di Pelabuhan Jeddah Arab Saudi siang tadi.
"Untuk proses kepulangan ke Indonesia kami belum diinformasikan lebih lanjut kapan. Karena kan ada sekitar 400 WNI. Kami kloter kedua saat ini masih di Pelabuhan Sudan," pungkasnya.
Dikutip dari detikNews, pemerintah mengevakuasi sebanyak 542 warga negara Indonesia (WNI) pada tahap pertama.
Ratusan WNI itu dalam perjalanan dari Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi.
"Sebanyak 542 WNI sedang dalam perjalanan dari Port Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, Rabu.
Judha mengemukakan Jeddah akan menjadi tempat singgah para WNI yang dievakuasi dari Sudan sebelum mereka diterbangkan pulang ke Tanah Air.
(BIR/iws)