.webp)
Fenomena gerhana matahari hibrida juga terjadi di wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga antusias menyaksikan fenomena alam tersebut dengan keluar rumah. Tak sedikit warga membagikan kebahagiaan mereka ke media sosial Facebook.
Warga menggunakan air tampungan di wadah, kacamata biasa, bahkan ada yang menggunakan kaca helm untuk melihat gerhana matahari. "Tadi saya lihat menggunakan kaca helm karena lagi di jalan. Bentuknya kayak cincin," kata salah seorang warga Dompu, Andriani (26) pada detikBali Kamis (20/4/2023).
Andriani mengaku baru pertama kali menyaksikan gerhana matahari selama hidupnya. Sejak pukul 11.00 Wita, kondisi langit atau cuaca di Dompu sudah gelap seperti mendung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru saya lihat selama saya besar ini, ternyata seperti ini gerhana matahari. Saya cuma dengar cerita dari orang tua selama ini," ujarnya.
Sementara itu, warga Dompu lainnya bernama Munawir juga mengatakan hal yang sama. Dia pertama kali menyaksikan gerhana matahari hibrida dan langsung mengabadikan menggunakan kamera handphonenya.
"Pantas gelap ada cahaya matahari tapi sedikit tidak seperti biasanya, ternyata terjadi gerhana. Baru pertama kali saya melihat ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, gerhana matahari hibrida terjadi di Dompu dimulai sejak pukul 11.00 Wita. Awalnya warga tidak mengira cuaca cerah yang tiba-tiba gelap itu disebabkan oleh gerhana.
Kondisi itu awalnya tidak terlalu gelap, namun ketika pukul 11.58 Wita tiba-tiba gelap secara keseluruhan atau gerhana total.
(nor/hsa)
