Travel Mayyasah Beber Alasan 93 Jemaah Umrah Telantar di Jakarta

Lombok Tengah

Travel Mayyasah Beber Alasan 93 Jemaah Umrah Telantar di Jakarta

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 13 Apr 2023 07:52 WIB
93 jemaah umrah Lombok Tengah telantar di Jakarta dan gagal berangkat.
Foto: 93 jemaah umrah Lombok Tengah telantar di Jakarta dan gagal berangkat. (Istimewa)
Mataram -

Direktur Utama PT Mayyasah Wisata Mulya Lalu Muhammad Ikbal Asari akhirnya buka suara seusai menelantarkan 93 jamaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka telantar selama lima hari, sejak Selasa (4/4/2023) hingga Minggu (9/4/2023).

Menurut Ikbal gagalnya 93 jemaah yang berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah itu karena masih menyiapkan beberapa keperluan akomodasi dan penginapan.


"Waktu itu kami masih menyiapkan hotel dan akomodasi di Jakarta sambil menunggu keberangkatan jemaah Yayasan Yatofa Bodak. Karena pertimbangan dari pihak Yayasan Yatofa, tidak sabar untuk menunggu keberangkatan sampai akhirnya jemaah tinggal di Jakarta selama empat malam," kata Ikbal seusai memberi keterangan di kantor polisi, Rabu (12/4/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, menurut Ikbal ada kekurangan dana yang belum disetorkan oleh yayasan ke travel dengan total sekitar Rp 600 juta. Untuk diketahui, para jemaah dikoordinasi oleh Yayasan Yatofa. Mereka juga disebut menyetor pembayaran ke yayasan.

"Makanya kami minta kembali ke Lombok. Tapi ini menjadi beban pihak travel. Akan tetapi pada dasarnya kami akan bertanggung jawab dan berkomitmen untuk memberangkatkan dari total 93 jemaah umroh ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ikbal mengatakan, travel berjanji akan memberangkatkan 93 jemaah umrah yang dipulangkan pada Minggu (9/4) itu akan diberangkatkan kembali pada bulan Syawal 1444 Hijriah mendatang.

"Jadi memang pembiayaan pihak travel tidak berhubungan langsung dengan jemaah. Tetapi dengan pihak yayasan Yatofa. Karena di sana ada ketua kelompok kan," katanya.

Ikbal melanjutkan pada intinya travel akan menghitung ulang kekurangan biaya yang akan digunakan untuk memberangkatkan para jemaah.

"Berapa kekurangannya itu, walaupun dengan kekurangan dana itu kami tidak akan meminta lagi kepada pihak yayasan," tukas Iqbal.

Salah satu jemaah Umrah yang gagal berangkat dari Lombok Tengah Abdurrahman mengatakan Travel Mayyasah Wisata Mulya sempat dipanggil oleh Ketua Kelompok TGH Ahmad Fadly Fadil Tohir untuk ditanyakan kepastian keberangkatan.

"Benar waktu itu visa cuma ada baru 32 beberapa jam kemudian baru ada 13 jadi totalnya semua 45 visa," tuturnya.

Bahkan waktu itu, travel sempat menjanjikan untuk tetap berangkat sehingga mereka tetap menunggu. Namun berselang beberapa jam kemudian tak kunjung ada kejelasan sehingga pimpinan rombongan memutuskan untuk tidak berangkat.

"Akhirnya kami memutuskan habis Magrib waktu itu untuk tidak berangkat. Karena pesawat akhirnya sudah berangkat kan sudah tidak ada kepastian untuk keberangkatan akhirnya kami pergi ke hotel," ujarnya.

Bahkan, sampai saat itu, travel tak kunjung membelikan tiket 93 jemaah untuk keberangkatan dari Jakarta menuju Jeddah, Arab Saudi.

"Jadi jemaah berangkat dari Lombok menuju Jakarta sebagian menggunakan dana pribadi. Pihak travel berjanji bawa tiket Jakarta-Jeddah-Jakarta sudah disiapkan. Tapi tahu-tahunya kayak gitu," katanya.

Kadian, salah satu calon jemaah umrah yang ditelantarkan di Jakarta juga mengatakan biaya keberangkatan dari Lombok menuju Jakarta ditanggung sendiri.

"Sebagian ditanggung sendiri biayanya," kata Kadian saat dikonfirmasi via WhatsApp Rabu (12/4/2023) malam.

Bukan hanya itu, para calon jemaah umrah dipimpin oleh Tuan Guru Bodak Ahmad Fadly Fadil Thohir itu juga sering dijanjikan berangkat oleh travel sejak Maret.

"Janjinya berubah-ubah, mulai sebelum puasa, kemudian tanggal 25 Maret, berubah tanggal 2 April, berubah lagi tanggal 5 April," terangnya.

Kadian juga menuturkan berdasarkan informasi yang diterima masih terdapat jemaah umrah dari Pulau Sumbawa sebanyak 43 orang sampai kemarin belum bisa berangkat ke Jakarta.

Setelah pulang pada Minggu (9/4/2023) lalu, rombongan jemaah dan travel sudah membuat kesepakatan yang disaksikan langsung oleh kepolisian. Travel mengaku akan bertanggungjawab mengembalikan uang jemaah masing-masing sebesar Rp 36 juta.

"Bahkan kan kami pulang saja itu dibiayai oleh dermawan dari partai. Mulai dari makan sama biaya pulang," kata Kadian.




(hsa/nor)

Hide Ads