Hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di Labuan Bajo dan daerah lainnya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada akhir pekan, Minggu (9/4/2023).
"Waspada hujan lebat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang," tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023).
Daerah yang perlu waspada potensi bencana hidrometeorologi itu, antara lain Kecamatan Komodo termasuk di dalamnya Labuan Bajo, Kecamatan Mbeliling, Sano Nggoang, Lembor, Lembor Selatan, Pacar, Macang Pacar, Boleng, Welak, dan Kuwus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat diminta tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak dan menjauhi pohon-pohon besar yang mudah tumbang. Termasuk menjauhi papan-papan reklame atau baliho yang berpotensi terjatuh, mengondisikan barang-barang agar aman dari bencana.
Sementara itu, wisatawan yang hendak mengunjungi Taman Nasional Komodo dan destinasi wisata lain di Labuan Bajo, wajib memperhatikan prakiraan cuaca di tengah potensi kemunculan siklon tropis di wilayah NTT, hingga 11 April 2023.
Prakiraan cuaca di destinasi wisata di Manggarai Barat pada Minggu (9/4/2023), berpotensi terjadi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir. Destinasi wisata di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya meliputi Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pulau Kanawa diprediksi hujan sedang pada siang dan malam hari. Pagi dan dini hari cuaca berawan.
Prediksi cuaca yang sama juga terjadi di destinasi wisata di Labuan Bajo daratan dan Gua Rangko. Wisatawan wajib mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir pada siang hari di destinasi wisata lainnya, yakni Air terjun Cunca Rami, Air terjun Cunca Wulang, dan Danau Sanonggoang. Pada pagi harinya diprediksi berawan dan malam hari hujan sedang.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di NTT untuk waspada potensi cuaca ekstrem pada 8-11 April 2023. Hal ini menyusul bibit siklon tropis 98S yang terpantau di Laut Arafuru. Bibit siklon tropis 98S ini berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah.
Dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 98S terhadap cuaca di NTT adalah adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan dan kecepatan angin yang diprakirakan berlangsung pada 8-11 April 2023. Masyarakat diminta waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Kondisi itu berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan, dan fasilitas umum lainnya.
(irb/efr)