Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga longsor. Hal ini menyusul peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk waspada potensi cuaca ekstrem pada 8-11 April 2023 akibat kemunculan bibit Siklon Tropis 98S yang terpantau di Laut Arafuru.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengimbau masyarakat melakukan sejumlah langkah mitigasi. "Memangkas pohon/dahan pohon yang rapuh dan mudah patah," kata Ambros dalam surat bertanggal 6 April 2023 kepada BPBD kabupaten/kota se-NTT yang salinannya diperoleh detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ambros menjabarkan langkah mitigasi lainnya adalah memperbaiki atap rumah hingga membersihkan sampah di selokan. Selain itu, nelayan atau warga yang bekerja di sektor bahari diharapkan mendapat informasi peringatan dini agar tidak melaut untuk sementara waktu.
Berikutnya, langkah mitigasi yang perlu dipersiapkan warga adalah jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam serta objek pada jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat. Jika itu terjadi, warga di daerah lereng, bantaran sungai, dataran rendah, dan daerah aliran sungai diminta segera melakukan evakuasi mandiri ke titik aman terlebih dahulu
Selain itu, BPBD juga meminta masyarakat untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan lainnya untuk antisipasi kondisi darurat saat bencana terjadi. "Memastikan ketersediaan logistik beras dan lainnya untuk kondisi darurat," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di NTT untuk waspada potensi cuaca ekstrem pada 8-11 April 2023. Hal ini menyusul munculnya bibit Siklon Tropis 98S yang terpantau di Laut Arafuru. Bibit siklon tropis 98S ini berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah.
Dampak tidak langsung dari bibit Siklon Tropis 98S terhadap cuaca di NTT adalah potensi peningkatan intensitas curah hujan dan peningkatan kecepatan angin yang diprakirakan berlangsung pada 8-11 April 2023. Masyarakat diminta waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
(iws/BIR)