Di tengah kemajuan yang sangat pesat, Desa Golo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih memiliki masalah stunting. Masalah ini belum terurai menjelang penyelenggaraan KTT ASEAN pada Mei mendatang.
Saat ini masih ada 12 dari 204 balita mengalami stunting di Golo Mori. Adapun jaraknya desa ini ke Labuan Bajo hanya 25 kilometer.
Ada pula satu balita dengan gizi buruk dan enam lainnya mengalami gizi kurang. "Stunting 12 (balita)," kata Kepala Desa Golo Mori Samaila, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tersebut merupakan hasil timbang pada Februari 2023. Angkanya menurun dari tahun lalu, yakni 19 balita.
Samaila mengatakan terjadi penurunan jumlah kasus setelah diberikan makanan tambahan dan sosialisasi pencegahan stunting secara rutin. "Pemberian makanan tambahan, sosialisasi pencegahn stunting oleh para kader posyandu, dan tenaga kesehatan," kata Samaila.
Diketahui, Golo Mori bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Labuan Bajo. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori dikembangkan menjadi lokasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Di lokasi inilah KTT ASEAN nanti digelar.
Sebelumnya diberitakan, infrastruktur jalan sepanjang 25 kilometer telah dibangun untuk menghubungkan Labuan Bajo dan Golo Mori. Jalan ini pun telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret lalu.
Jaringan listrik dan telekomunikasi sedang dibangun bagi warga setempat. Dengan mudahnya akses ke Golo Mori, diharapkanspot wisata makin banuyak dikunjungi.
(efr/hsa)