2 ABG Terseret Arus Sungai di Kupang, Adik Tewas-Kakak Selamat

2 ABG Terseret Arus Sungai di Kupang, Adik Tewas-Kakak Selamat

Yufen Ernesto Bria - detikBali
Senin, 20 Mar 2023 21:17 WIB
Tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban terseret banjir Sungai Bikausaidjan di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (20/3/2023).
Foto: Tim gabungan melakukan pencarian terhadap korban terseret banjir Sungai Bikausaidjan di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (20/3/2023). (Istimewa).
Kupang -

Dua bersaudara terseret arus di Sungai Bikausaidjan, Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (18/3/2023). Mereka adalah Pauf Bayaris Permatasari Sobeukum (16) dan Meko Dorce Sobeukum (12).

Sang adik, Meko ditemukan tewas, Senin (20/3/2023) setelah dua hari hilang. Sementara Pauf Bayaris berhasil diselamatkan oleh kakak kandung mereka yakni Loet Halinat Firdaus Sobeukum (18).

Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto membenarkan kejadian tersebut. "Iya benar, kedua korban itu kakak beradik yang terseret banjir sungai Bikausaidjan, sudah ditemukan namun satunya selamat sedangkan satunya meninggal dunia," ujarnya, Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irwan menuturkan kejadian berawal pada saat kedua korban bersama kakak mereka Loet Halinat baru pulang dari kebun. Setelah tiba di sungai mereka hendak menyeberang. Tiba di seberang, Loet kaget kedua adiknya tidak ada lagi, padahal mereka membuntuti dari belakang.

Karena punya firasat buruk, Loet langsung menyusuri sungai untuk mengecek kedua adiknya. Berjarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), korban Pauf ditemukan tersangkut di bebatuan.

ADVERTISEMENT

"Dia (Loet) langsung mengevakuasi korban ke tepi sungai. Setelah itu dia bersama sejumlah warga berupaya mencari korban Meko Dorce hingga sore hari namun tidak berhasil ditemukan," tutur Irwan.

Irwan melanjutkan korban Pauf langsung digotong ke rumah mereka, namun karena mengalami kesakitan, Pemerintah Desa Bitobe berkoordinasi dengan Puskesmas Fatumonas agar mengangkut korban untuk mendapat perawatan medis.

"Karena kondisi korban membutuhkan perawatan yang lebih intensif, Puskesmas merujuk korban ke RSUD WZ Johannes Kupang," katanya.

Irwan mengatakan, upaya pencarian terhadap korban Meko Dorce terus dilanjutkan oleh bantuan warga, pemerintah Desa, TNI dan Polri sehingga Senin (20/3/2023) sekitar pukul 09.43 Wita, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Saat ditemukan oleh tim gabungan, korban terjepit di bebatuan sekitar berjarak 7 meter dari TKP," ungkapnya.

Irwan mengatakan selanjutnya korban dievakuasi oleh tim gabungan ke rumahnya untuk disemayamkan. Atas peristiwa tersebut pihak keluarga menerima kematian anak kekasih mereka sebagai musibah.

Irwan mengimbau kepada semua warga Kabupaten Kupang agar berhati-hati dan selalu waspada karena saat ini intensitas hujan masih tinggi dengan durasi cukup lama.

"Saya mengimbau agar warga selalu berhati-hati dan waspasa menghadapi musim penghujan ini, sewaktu-waktu banjir, longsor dan bahaya lainnya," pungkasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads