31 Warga Keracunan Nasi Bungkus di Lombok Tengah

31 Warga Keracunan Nasi Bungkus di Lombok Tengah

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 17 Mar 2023 10:53 WIB
Sebanyak 31 warga Dusun Kerekok, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) keracunan makanan.
Sebanyak 31 warga Dusun Kerekok, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) keracunan makanan. (Istimewa)
Lombok Tengah -

Sebanyak 31 warga Dusun Kerekok, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) keracunan makanan. Mereka diduga keracunan akibat makan nasi bungkus saat mengikuti acara syukuran di salah satu rumah warga pada Kamis (16/3/2023) malam.

Kapolsek Praya Barat Daya Iptu Samsul Bahri mengatakan puluhan orang itu awalnya diundang oleh seorang perempuan berinisial W yang menggelar syukuran di rumahnya di Dusun Kerekok, Desa Pelambik. W mengaku sempat meminta adiknya berinisial R memesan nasi bungkus di warung makan milik DM.

"Dia pesan di desa sebelah. Jadi, R ini beli nasi sebanyak 50 bungkus kemudian dibagikan kepada tamu yang datang pada acara," kata Samsul dalam keterangannya, Jumat (17/3/2023) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah syukuran selesai dan para undangan mendapat nasi bungkus, mereka pulang ke rumah masing-masing. Setengah jam kemudian, puluhan warga yang menikmati nasi bungkus itu merasa mual, muntah, dan nyeri di bagian perut.

"Ada juga yang lemas sehingga dilarikan ke puskesmas. Ada yang dibawa ke Puskesmas Darek tiga orang, Puskesmas Penujak tujuh orang, dan Puskesmas Batujai sebanyak 21 orang," kata Samsul.

ADVERTISEMENT

Menurut Samsul, warga yang keracunan mulai dari anak kecil hingga orang tua lanjut usia. Setelah kejadian itu, polisi langsung mengamankan sisa nasi bungkus yang dikonsumsi warga.

Selain itu, kepolisian juga akan memeriksa pemilik acara syukuran dan penjual nasi. "Kami akan periksa," katanya.

Informasi yang dihimpun, puluhan korban keracunan hingga kini masih menjalani perawatan di masing-masing puskesmas tersebut. Sementara itu, sampel makanan yang diduga mengandung racun akan dilakukan uji laboratorium.

"Kami akan periksa lab untuk mengetahui kandungan di dalamnya," pungkas Samsul.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads