"Ada gejala (dia) mau menyembunyikan alat berat tapi dia tidak pernah tahu kalau sudah ada videonya sewaktu beraktivitas," kata Edi Endi di Labuan Bajo, Minggu (12/3/2023). Selebihnya, ia menyerahkan kepada polisi selaku pemilik otoritas dalam melakukan pengembangan.
Terkait adanya upaya menghilangkan jejak itu, Edi Endi mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Manggarai Barat. Ia berharap alat-alat berat yang melakukan penambangan galian C di Wae Mese bisa diamankan oleh kepolisian.
"Tadi pagi juga sudah koordinasi dengan Pak Kapolres supaya ini di-split, terus satu dua hari ke depan alat berat mobil diamankan di kepolisian, itu permintaan kami," ujar Edi Endi. Namun, ia enggan menyebut nama perusahaan yang diduga mencemarkan sumber air baku tersebut.
Sebelumnya, Dirut PDAM Wae Mbeliling Aurelius Endo mengatakan pencemaran sumber air itu diduga berasal dari limbah oli alat-alat berat milik PT MAP yang melakukan penambangan galian C di Sungai Wae Mese.
Air baku sungai Wae Mese terdeteksi tercemar pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 Wita. Air itu terlihat berbuih dan berwarna pekat.
Saat tercemar, tak ada produksi air di SPAM Wae Mese sehingga tak ada air tercemar yang dialirkan kepada masyarakat. SPAM Wae Mese sudah kembali produksi air bersih dan mengalirkannya kepada warga Kota Labuan Bajo pada Jumat (10/3/2023) pukul 17.00 Wita.
(efr/efr)