Sumber Air Labuan Bajo Tercemar Oli Tambang, Bupati: Tahun Lalu Disegel

Manggarai Barat

Sumber Air Labuan Bajo Tercemar Oli Tambang, Bupati: Tahun Lalu Disegel

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 12 Mar 2023 20:56 WIB
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Foto: Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi. Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Manggarai Barat -

Tercemarnya Sungai Wae Mese yang menjadi sumber air bersih di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga berasal dari alat-alat berat penambangan galian C. Aktivitas penambangan ini sempat disegel tahun lalu.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengungkapkan saat itu ia sempat menyampaikan komplain ke Pemprov NTT yang punya kewenangan perizinan penambangan galian C. "Yang keluarkan izin itu provinsi tanpa melihat kondisi eksisting (kondisi ril di lapangan, red), sempat ajukan komplain dulu tapi tetap keluar rekomendasinya," kata Edi Endi di Labuan Bajo, Minggu (12/3/2023).

Ia juga mengatakan lokasi penambangan tersebut pernah disegel. "Sewaktu pergi police line tahun lalu kami sudah ajukan keberatan," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPW Partai NasDem Kabupaten Manggarai Barat ini mengaku keberatan dengan aktivitas penambangan galian C di Wae Mese karena terlalu dekat dengan sumber air baku. "Karena terlalu dekat dengan sumber air yang akan masuk ke SPAM. Begitu alasannya," jelas Edi Endi.

Ia menyoroti kewenangan pemberian izin maupun pengawasan penambangan di mana Pemerintahan Kabupaten tak memilki kewenangan tersebut. "Waktu acara KPK tahun lalu saya tanya siapa yang punya kewenangan untuk melakukan pengawasan yang terkait dengan izin tambang termasuk di dalamnya galian C, itu orang kementerian, yang notabene jumlahnya sangat sedikit dia harus mengawasi dari Sabang sampai Merauke," kata Edi Endi.

Edi Endi memastikan air yang tercemar itu belum dialirkan kepada masyarakat. "Saya pastikan air itu belum sempat didistribusikan ke konsumen, masih dalam proses produksi. Sebab proses produksi sebelum dilepas itu diuji setiap kali mau dilepas, dicek begini ada kandungan minyak sama oli," katanya.

Mantan ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat ini mengatakan pencemaran sumber air baku itu sudah dilaporkan ke polisi. Edi Endi menolak menyebut nama perusahaan penambangan galian C yang diduga telah mencemarkan sumber air baku tersebut.

Sebelumnya, Dirut PDAM Wae Mbeliling, Aurelius Endo mengatakan, pencemaran sumber air itu diduga dari limbah oli alat-alat berat milik PT MAP yang melakukan penambangan galian C di sungai Wae Mese. "Ia (tercemar oli alat berat PT MAP). Fakta di lapangan seperti itu. Itu mereka melakukan penambangan di dalam sungai," kata Aurelius.

Aktivitas penambangan oleh perusahaan tersebut sudah dihentikan oleh Satpol PP Manggarai Barat sejak Jumat (10/3/2023).

Diketahui, Sungai Wae Mese adalah sumber air baku yang diproduksi menjadi air bersih di SPAM Wae Mese, yang disalurkan untuk 5.684 pelanggan di Kota Labuan Bajo. Air baku terdeteksi tercemar pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.

Air itu terlihat berbuih dan berwarna pekat. Saat tercemar, tak ada produksi air di SPAM Wae Mese sehingga tak ada air tercemar yang dialirkan kepada masyarakat.

SPAM Wae Mese sudah kembali produksi air bersih dan mengalirkannya kepada warga Kota Labuan Bajo pada Jumat (10/3/2023) pukul 17.00 Wita. Proses produksi kembali dilakukan setelah oli diangkat dari permukaan air di sumur penampungan air baku.




(efr/iws)

Hide Ads