Hujan deras sejak empat hari terakhir mengguyur wilayah Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, rumah warga dan lahan pertanian terendam luapan banjir Sungai Bonpo, Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 22.30 Wita.
"Sekitar puluhan rumah warga dan juga ratusan hektare lahan pertanian terendam," kata Sekretaris Desa Saukibe Joni Kuanine kepada detikBali, Minggu malam.
Joni menyebut tinggi genangan air sekitar 60 sentimeter. Banjir menerjang dua dusun di Desa Saukibe, yakni Dusun IV dan Dusun V. Sementara ratusan hektare lahan pertanian meliputi tanaman padi, jagung, dan ubi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Jumlah) kerusakan tanaman pertanian kami belum tahu karena tadi kejadiannya malam dan gelap. Besok pagi baru dicek untuk kami datakan jumlah kerusakannya," jelasnya.
Hingga Minggu malam, air masih menggenangi rumah-rumah warga. Menurut Joni, warga yang terdampak telah mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman.
"Warga sudah mengungsikan diri karena banjir belum surut," pungkasnya.
(iws/irb)