.webp)
Teka-teki penyebab kematian Arlen Agustina mulai terungkap. Hasil visum Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan terdapat luka akibat benda tumpul di tubuh jenazah perempuan yang ditemukan tengkurap di Sungai Mantasi, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT itu.
"Saat dilakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, ditemukan luka lecet pada pipi kiri 2x1 sentimeter, dahi depan 1x0,5 sentimeter, dan bibir atas depan ukuran 1x0,5 sentimeter akibat kekerasan tumpul," ujar Ahli Forensik Polda NTT AKBP Edi Hasibuan kepada detikBali, Sabtu (25/2/2023).
Edi menerangkan di tubuh mayat perempuan itu juga ditemukan luka robek di dahi dan bibir atas bagian dalam akibat benda tumpul. "Luka robek itu di dahi kanan panjang dua sentimeter, lebar 0,1 sentimeter, dalam 0,1 sentimeter, luka robek di bibir atas bagian dalam berbentuk seperti bekas cetakan gigi rahang atas panjang 2,5 sentimeter dan lebar 0,5 sentimeter tampak berdarah dan berwarna merah kebiruan," ungkapnya.
Tak ada tanda-tanda masuknya air ke dalam saluran napas yang mengakibatkan mati lemas. Namun, di mayat perempuan itu ditemukan tanda sentuhan air yang lama dengan tubuh.
Menurut Edi, penyebab kematian tidak dapat ditentukan dari pemeriksaan luar. Namun, sesuai surat permintaan penyidik saat dilakukan pemeriksaan, waktu kematian diperkirakan sekitar 18 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya belum bisa kami tentukan dan saat ini penyidik Polresta Kupang Kota masih mendalami motif kematiannya," kata Edi.
Sebelumnya, ditemukan mayat perempuan di Sungai Mantasi pada pukul 06.30 Wita, Sabtu (25/2/2023). Polisi kemudian mengevakuasi mayat Arlen. Perempuan berusia 38 tahun itu tinggal di Perumahan Puri Indah, RT 21/RW 08, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
(gsp/irb)
