Longsor setinggi 20 meter yang menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengakibatkan ratusan kendaraan tak bisa melintas dan mengantre sepanjang sekitar satu kilometer sejak Jumat (17/2/2023) malam hingga Sabtu (18/2/2023) sore ini.
Wakapolres Kupang Kompol Yulius Lau menyebut ratusan kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam dari arah Kota Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka tertahan karena longsoran.
"Ratusan kendaraan antrean panjang sejak malam, dan saat ini tidak bisa melintas karena masih dilakukan pengerjaan jalan alternatif," ungkapnya kepada detikBali, Sabtu (18/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yulius mengaku kesulitan membuka jalan alternatif karena jalan yang akan dilalui bisa kembali tertimbun material longsor batu, tanah, dan pohon. Untuk itu, masih dilakukan pengecekan lokasi yang bisa dilintasi.
"Agak sulit membuka akses alternatif karena lokasi yang akan dibuka pasti tertimbun, makanya kami cek lokasi alternatif lain," terangnya.
Salah satu sopir bus Albertus Usfinit mengaku sudah mengantre sejak Jumat malam saat hendak mengantar penumpang dari Kota Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Utara. Bus yang dikendarainya tidak bisa melintas karena longsor menutup bahu jalan.
"Saya sudah antre sejak tadi malam, mau melintas ke sana tapi baru jarak sekitar 20 meter warga berteriak longsor tutup jalan, makanya saya putar kembali," ungkapnya.
![]() |
Akibat longsor tersebut, kata Albertus, sejumlah penumpang turun berjalan kaki menyusuri hutan dan medan berlumpur dengan membawa barang bawaan, seperti kardus, tas, karung, dan sebagainya.
"Tadi malam kami masih tidur di rumah warga sini, namun barusan mereka turun bawa barang bawaan dan jalan kaki lewat hutan ke seberang longsor untuk menumpangi bus di sebelah," pungkasnya.
(irb/hsa)